Home / Global Literasi / Puisi

Minggu, 27 Oktober 2024 - 19:39 WIB

Aksara Tak Bertuan

Oleh Syahrani Khoirunnisa

Dalam syahdunya semesta aku memuncakkan emosi
Kadang kala berdifusi dengan nestapa yang berdiam diri
Aku merakit pilu pada aksara yang mengabu
Bertanya, merenungi, perihal apa dan siapa yang kuresapi dalam aksara ini

Aku memohon, meluruhkan sekujur tubuh
Ia tak lagi istimewa pada setiap bait yang terjaga
Bosan, kataku, aksaraku telah lama menjelma sunyi
Penaku telah lama kaku dan hilang kendali
Syukurlah, waktu yang mengalir menabur harsa di penghujung nestapa

baca juga  Pudar

Sebab, tuan,
Tak ada tuan yang aku dambakan
Tak ada tuan yang harus kutabur indah pada setiap aksara
Desir nestapa merelakan aksaraku dijelma kesunyian
Kubiarkan ia mengalir layaknya air di samudra insan yang tenang
Aksaraku, tidak ada yang memiliki, hanya ada kebebasan mengalir dan mendekap erat pada setiap baitnya yang terjaga

baca juga  Jalan Pulang Menuju Rumah

Aku,
Menaruh serpihan harap seluas samudra pada aksaraku yang mengabu
Layaknya armada yang berlayar tak henti
Semoga ia mengarungi lautan yang luas tanpa bersanding dengan kata terbatas

Share :

Baca Juga

Puisi

Jalan Pulang Menuju Rumah

Global Literasi

Resensi Novel “Jika Lukamu Sedalam Laut: Ikhlasmu Harus Seluas Langit”

Puisi

Pudar

Global Literasi

Konferensi Asia-Afrika dan Diplomasi Kebudayaan Indonesia

Global Literasi

Resensi Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye

Global Literasi

Sinyo

Global Literasi

Irin (Cerita Pendek)

Puisi

Penyimpan Kisah