Globlit-Tak lengkap rasanya kalau ngomongin Jalan Asia-Afrika di Bandung tapi gak ngomongin Hotel Preanger. Sebuah hotel bersejarah yang masih berdiri dengan anggunnya di antara bangunan-bangunan bersejarah yang ada di jalan ini.
Pada mulanya hotel ini merupakan sebuah toko tempat melayani para pemilik perkebunan di Jawa Barat. Namun, pada tahun 1856, tempat ini milik C.P. Loheyde dan menjadi Hotel Thiem, dengan design Indies Empire. Hotel ini kemudian berganti nama kembali pada tahun 1897 menjadi Hotel Preanger dibawah pimpinan keluarga Van Deeterkom.
Grand Hotel Preanger kemudian mengalami renovasi total yang diarsiteki oleh Charles Prosper Wolff Schoemaker bersama muridnya, Ir. Soekarno, dengan gaya bangunan Art Deco pada tahun 1929
Dalam sejarahnya pula, hotel ini pernah dikunjungi oleh tokoh-tokoh dunia, seperti Charlie Chaplin, Amelia Earhart, dan Gamal Abd. Naseer. Selain itu tempat ini pernah pula menjadi tempat inap para Kepala Negara dan tamu-tamu VIP pada saat KAA 1955 di Bandung.
Dan Grand Hotel Preanger ini adalah hotel bukan sembarang hotel. Karena di dalamnya terdapat museum, yaitu Museum Wolff Schumaker. Ya, nama museum ini diambil dari arsitek ketika Hotel Preanger mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 1929.
Museum ini letaknya ada di lantai 1 dari Grand Hotel Preanger. Sebelum memasuki ruangan museum, pastikan sudah registrasi dulu di lobi hotel atau melalui IG @grandhotelpreanger , dengan biaya masuknya sebesar Rp. 10.000/orang.
Di sini kita akan mendapat fasilitas welcome drink. Museum ini juga menampilkan berbagai foto dari karya-karya Wolff Schoemaker dan biografi singkat darinya.
Selain itu juga menampilkan info sejarah perkembangan Grand Hotel Preanger, para tokoh terkenal dunia yang pernah menginap, hingga memamerkan benda-benda bersejarah yang salah satunya adalah mesin pemutar film.
Penulis: Bambang