JT – Masih dalam rangkaian acara untuk memperingati HUT KAA ke-64, Museum Konferensi Asia Afrika bekerjasama dengan Telkom University mengadakan International Students Gathering pada Rabu, 24 April 2019. Lebih dari 160 mahasiswa asing dari berbagai universitas di Indonesia menghadiri acara ini. Acara dibuka oleh sambutan dari Kepala MKAA, Meinarti Fauzie, yang sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih atas terpilihnya MKAA sebagai host dari International Students Gathering (ISG).
ISG yang bertema “Public Diplomacy and The Youth” ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Azis Nurwahyudi selaku Direktur Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri dan Dr. Dida Diah Damajanti selaku Wakil Rektor III Universitas Telkom.
Dalam paparannya, Azis mendorong anak muda untuk menggali potensi diri sebagai diplomat. Menurutnya, diplomat bukan hanya orang-orang yang duduk di kursi konferensi internasional, melainkan warga masyarakat yang turut serta mempromosikan negaranya dalam berbagai kesempatan. Selain itu, Azis juga menyampaikan pentingnya peran teknologi dalam perkembangan diplomasi antar negara. Satu hal penting yang selalu ditekankan olehnya adalah bagaimana diplomat bekerja, yaitu dengan membuat cerita dan memberikan representasi positif dari negara individu tersebut.
“Acara ini kami manfaatkan untuk memberi paparan kinerja Kementerian Luar Negeri kepada anak muda. Sejauh ini kegiatan serupa telah kami selenggarakan di Yogyakarta, Surabaya, Padang, dan Makassar. Kami berharap melalui Youth Diplomacy yang kami usung, anak muda tertarik untuk berkarier sebagai diplomat. Selain itu kami juga memberikan kuliah umum mengenai public speaking untuk diplomat, simulasi sidang diploma,” ungkap Azis Nurwahyudi. Dalam waktu dekat, Kementerian Luar Negeri juga akan melaksanakan kegiatan Update from the Region bersama beberapa duta besar di Kabupaten Belitung dan Beasiswa Seni dan Budaya yang akan diberikan oleh 72 mahasiswa asing dari 40 negara. Mahasiswa ini juga akan disebar ke enam kota yaitu Yogyakarta, Banyuwangi, Padang, Kutai Kertanegara, Makassar, dan Bali. Dengan ini Kementrian Luar Negeri bersama dengan Museum Konferensi Asia Afrika memiliki misi untuk menanamkan bagaimana generasi muda siap menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan diplomasi publik. (JT/Hana, Hera)