SMKAA-Pada tanggal 07 Desember 2024, Sahabat Museum Konperensi Asia-Afrika telah mengadakan acara dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kehidupan penyandang disabilitas, memberikan kesadaran kepada publik mengenai isu-isu seperti stigma, diskriminasi, dan stereotype kepada penyandang disabilitas.
Menurut Ketua Pelaksana Acara Hari Disabilitas Internasional SMKAA, Alifa Widya Putri, Hari Disabilitas Internasional sebenarnya sudah ada sejak tahun 1992 yang ditetapkan pertama kali oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada saat itu kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kehidupan penyandang disabilitas dan memberikan kesadaran kepada publik tentang masalah yang terjadi pada penyandang disabilitas seperti diskriminasi. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dengan akses yang setara untuk meningkatkan martabat dan kesejahteraan penyandang disabilitas. Maka, SMKAA bersama Bandung Spiritnya ingin menekankan pentingnya menjadikan teman-teman disabilitas menjadi bagian dari masyarakat yang membuat terbentuknya ruang kolaborasi untuk membangun harapan dan menciptakan perubahan baik yang berdampak luas.
Pembukaan Koordinator Eksekutif, Sindi Puspita Dewi, melalui perwakilannya berpendapat Hari Disabilitas Internasional ini sebagai pengingat bahwa setiap individu memiliki potensi yang luar biasa, terlepas dari segala keterbatasan. Dengan kegiatan ini diharapkan SMKAA dapat menguatkan semangat inklusivitas dan mendukung komitmen Museum Konperensi Asia-Afrika sebagai Museum yang ramah disabilitas.
Selain itu, Adapun acara Hari Disabilitas Internasional SMKAA 2024 ini mengajak kita dalam tiga kegiatan inti yaitu; a) Talkshow dengan tema “Peran dan Pentingnya Dukungan Sosial dan Komunitas terhadap Teman-teman Disabilitas”, b) penampilan dari teman-teman disabilitas, dan c) workshop Bahasa Isyarat dimana peserta dapat mempelajari secara langsung dari Pematerinya Galih Surya Pratama.
Menurut Ketua Pelaksana Acara Hari Disabilitas Internasional SMKAA, Alifa Widya Putri, dengan adanya acara diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik mengenai peran dan kontribusi penyandang disabilitas dalam lingkungan masyarakat, mengenalkan Bahasa Isyarat sehingga lebih mudah berinteraksi dengan penyandang disabilitas, menyuarakan kepada penyandang disabilitas bahwa mereka dapat berprestasi, dan menciptakan ruang kolaborasi. Acara ini dihadiri oleh beberapa Komunitas seperti Jabar Bergerak Zillenial, Lirik Sekitar, Para Penguat Event, Bandung Bergerak, Bandung Care, Juru Bahasa Isyarat, Artherapy Center Widyatama, Rumah Ramah Disabilitas, DPC GERKATIN Kota Bandung, Asian African Reading Club, Layar Kita, Forum Studi Asia-Afrika,Teman Relawan Indonesia,dan Bandung Muslimas Indonesia.
Acara Hari Disabilitas Internasional memiliki narasumber hebat seperti Dr.Yulianti, S.Psi.I.,M.Pd., Nursepsanti, dan Galih Surya Pratama dengan dipandu moderator oleh Halimatuh Sadiah. Selain anggota SMKAA, komunitas-komunitas lain, serta kalangan masyarakat Bandung hadir dalam acara tersebut. Talkshow tentang Disabilitas yang diisi oleh Dr.Yulianti, S.Psi.I.,M.Pd. dan Nursepsanti yang membahas mengenai isu yang terjadi belakangan ini. Dilanjut workshop Bahasa Isyarat yang dipandu oleh Pemateri dari Ketua DPC GERKATIN Kota Bandung Galih Surya Pratama. Selama acara berlangsung, peserta mempelajari Bahasa Isyarat dengan mempelajari kata perkata yang diterjemahkan dari Bahasa Indonesia. Kemudian puncaknya, pemberian penghargaan dari Administrator SMKAA bagi para narasumber dan pemateri yang ikut serta dalam memeriahkan Hari Disabilitas Internasional di Museum Konferensi Asia-Afrika.
Kemudian, dikutip dari dari Ketua Pelaksana Acara Hari Disabilitas Internasional SMKAA Alifa Widya Putri Menyebut:
“Alasan aku sebagai panitia tertarik dengan acara ini adalah karena dulunya aku orang yang ga pedulian. Aku sadar kalau itu salah dan salah satu cara aku memperbaiki sikapku itu adalah sering mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, seperti volunteer/relawan dan berkontribusi sebagai panitia di acara HDI ini. Kalau ditanya secara pribadi, aku senang dan enjoy melihat semangat teman-teman berkebutuhan dan merasa termotivasi. Juga karena aku ingin mengenal bahasa isyarat”.-Ujar Ketua Pelaksana ketika diwawancara.
Beliau menambahkan harapannya dimana disampaikan:
“Semoga dunia ini bisa menjadi lebih inklusif, di mana setiap individu dapat hidup dengan dihargai dan diberikan kesempatan yang setara untuk berkembang. Semoga aksesibilitas di semua bidang, seperti pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan fasilitas umum di Indonesia semakin ditingkatkan. Selain itu, semoga masyarakat memiliki kesadaran terhadap hak-hak dan kontribusi penyandang disabilitas, sehingga stigma, diskriminasi, dan hambatan yang didapatkan penyandang disabilitas dapat dihilangkan.”- ujarnya dalam wawancara.
Dari acara ini, kita mengetahui bahwa Hari Disabilitas Internasional merupakan hari yang istimewa bagi penyandang disabilitas. Dimana mereka dapat menyuarakan untuk bisa saling menghargai karena siapapun itu akan mendapatkan kesempatan dan kekuatan yang sama.
Penulis: Edukator/Senore Arthomy Amadeus
Editor:Global Literasi/Euis Siti Sopia