SMKAA-saat ini, kita mengenal sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) hanya beberapa saja seperti alat musik ,latar belakang sejarah,dan lainnya yang berhubungan dengan KAA 1955 akan tetapi, perangko yang kita kenal sekarang pernah ada perannya pada saat terlaksananya KAA 1955.
Perangko sendiri bertujuan agar dengan adanya alat perangko sebagai alat bukti pembayaran biaya pengiriman surat lantas apa hubungannya dengan sejarah Konperensi Asia Afrika, yang terselenggara 69 tahun silam.
MUNCULNYA PERANGKO KAA 1955
Mengutip detik.com, Pada tahun 1955, Indonesia menerbitkan perangko seri KAA. Ada empat buah perangko bergambar bola dunia dengan peta Asia Afrika serta gambar pelepasan burung dengan warna yang berbeda-beda.Perangko berwarna hitam nominal 15 sen, cokelat nominal 35 sen, merah nominal 50 sen dan hijau nominal 75 sen.
Setahun setelah KAA digelar, pada tahun 1956 Bandung kembali menggelar konferensi. Kali ini yaitu Konferensi Mahasiswa Asia Afrika yang mana dilaksanakan oleh Mahasiswa seluruh Asia Afrika serta Saat itu Pos Indonesia juga mengeluarkan perangkot khusus Konferensi Mahasiswa Asia Afrika (Asian African Student Conference). Ada tiga buah perangko dengan tiga warna bergambar peta Asia Afrika, buku dan obor. Nominalnya masing-masing Rp 25 sen (merah), Rp 50 sen (biru) dan Rp 1 (hijau).
Kemudian pada tahun 1963 digelar Konferensi Wartawan Asia Afrika (Asian African Journalist Conference) di mana perangkonya pun dibuat dalam empat gambar berbeda dengan nominal Rp 1, Rp 1,5, Rp 3 dan Rp 6. Maka, dapat disimpulkan bahwa setiap konferensi yang menyangkut KAA memiliki perbedaan perangko . Untuk melihat perbedaaanya bisa dilihat dibawah ini berikut:
Apabila dilihat dari Gambaran dan bentuknya memiliki perbedaan seperti apabila versi Konperensi Asia Afrika , Konferensi Wanita Asia Afrika,Konferensi Mahasiswa Asia Afrika hanya bergambar semangat para pejuang di muka bumi. Sedangkan, Konperensi Wartawan Asia Afrika hanya bergambar globe dengan tulisan AA dibagian atas.
Biasanya, perangko digunakan pada saat acara Asia Afrika terkhusunya pada saat pengiirman suarat pada delegasi atau kepentingan negara anggota pada internalnya mereka. Saat ini perangkonya dipajang di Museum Konperensi Asia Afrika.
Menurut Ahmad Miftahuddin, dalam acara Ngobrol Bareng Edukator Museum KAA seri ke-87 sebelum Ramadan lalu disebut PT Pos Indonesia mencetak perangko khusus KAA dalam jumlah terbatas, yakni 2.000-an pcs yang semuanya ludes diborong delegasi selama event KAA. “Jadi 2000-an pcs perangko itu habis. Dijual dengan harga senan. PT Pos Indonesia untung sampai Rp 500 ribu. Rp 500 ribu zaman dulu, bukan zaman sekarang.
PT Pos Indonesia mencetak perangko khusus KAA dalam jumlah terbatas, yakni 2.000-an pcs yang semuanya ludes diborong delegasi selama event KAA. “Jadi 2000-an pcs perangko itu habis. Dijual dengan harga senan. PT Pos untung sampai Rp 500 ribu. Rp 500 ribu zaman dulu, bukan zaman sekarang.
Penulis: Edukator/Senore Arthomy Amadeus
Editor: JT/Muhammad Iqbal Alhilal