Home / Global Literasi

Rabu, 25 September 2024 - 12:56 WIB

Resensi Film Doea Tanda Cinta

Doe’a Tanda Cinta

Doe’a Tanda Cinta

Judul Film: Doe’a Tanda Cinta
Sutradara: Rick Soerafani
Produser: Alfani Wiryawan
Penulis Naskah: Jujur Prananto
Produksi: Benoa, Cinema Delapan, Inkopad
Durasi: 1 jam 35 menit
Pemain Film: Fedi Nuril, Rendy Kjaernett, Tika Bravani, Rizky Hanggono, Tio Pakusodewo

SINOPSIS

Globlit-Film ini menceritakan tentang 2 orang sahabat yang mengemban pendidikan di akademi militer (akmil) magelang.

Bagus, adalah seorang pemuda sederhana yang memiliki keinginan untuk menyejahterakan keluarganya. Niatan tersebut mulai terbesit semenjak kematian ayahnya. Sang Ibu menginginkan ia menjadi seorang anggota militer agar tidak berkelahi dengan tetangga sekitar.

Sedangkan Mahesa, berasal dari keluarga ningrat. Ayahnya merupakan salah satu panglima tinggi militer. Ia masuk akademi militer karena tindakan represif dari ayahnya. Sang Ayah kesal dengan Mahesa karena selama ini hanya menghabiskan uang. Mendapati tekanan tersebut, Mahesa akhirnya memilih untuk masuk akademi militer sekaligus melanjutkan perjuangan ayahnya.

Bagus dan Mahesa bertemu di akademi militer dan menjadi sahabat yang erat. Keduanya menjalani kehidupan dan belajar hidup disiplin. Awalnya Mahesa tidak betah dengan kehidupan militer yang begitu ketat. Namun, lambat laun dengan bantuan Bagus akhirnya ia merasa betah juga.

baca juga  Asian African Conference Museum and Naoko Shimazu's

Setelah masuk di akademi militer, mereka bertemu dengan Bramantyo, seniornya. Bramantyo kemudian mengajak mereka anjangsana ke rumah saudaranya. Di sana mereka bertemu dengan Laras, kembang desa yang dewasa. Mereka berdua jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, hanya Mahesa yang berani mengungkapkan isi hati. Sedangkan, Bagus memilih mencinta dalam diam.

Laras akhirnya menerima lamaran Mahesa, tetapi dengan syarat agar Mahesa menyelesaikan pendidikannya dahulu. Mendapati hal tersebut saat mahesa sudah selsai pendidikannya, Mahesa mulai ragu dengan Laras yang tak kunjung menyegerakan lamarannya. Apalagi, ia juga mendapatkan misi untuk menyelamatkan sandera dari LIPI.

Akhirnya, Mahesa bergabung dengan misi penyelamatan sandera yang disekap di sebuah hutan. Nahas, Mahesa mendapati situasi terpojok di medan penyelamatan. Mengetahui hal tersebut, Bagus langsung mencari Mahesa dan menolongnya. Namun sayang, Mahesa tidak dapat diselamatkan. Ia tewas sebagai seorang pahlawan.

Pasca gugurnya Mahesa, Bagus kemudian memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya kepada Laras yang sudah ia simpan dari zaman masih Taruna. Ia juga menjelaskan niatannya untuk memperistri Laras. Laras pun menerimanya, dan setuju.

baca juga  Usung Tema Ignite Youth Passion, Mukadimah SMKAA 2023 Berlangsung Dengan Sukses

Akhirnya, Mereka berdua pun menikah dan menjalani kehidupan dengan bahagia.

ANALISIS DAN EVALUASI

Dalam film ini banyak sekali nilai nilai moral yang dapat dipetik, di antaranya dapat setia kawan, membela negara dan mempertahankannya dengan penuh dedikasi dan bertaruh nyawa.

Pengambilan gambar, dan adegan para pemain sangat menghayati, sehingga aku meneteskan air mata (huft… sedihnya, serasa kita lagi ada di posisi itu).

Dalam evaluasinya, di sini menurut aku tidak ada kekurangan, semuanya yang ada di film ini sudah cukup baik untuk para penontonnya.

REKOMENDASI/KESIMPULAN

Film ini cocok direkomendasikan untuk para remaja yang ingin menggapai cita-citanya menjadi seorang abdi negara, dibumbui percikan romantis mungkin bisa jadi penyemangat juga.

Kesimpulan yang dapat dipetik dari film ini, setia kawan, berjuang, membela dan mempertahankan, mengorbankan semuanya termasuk cinta, jodoh dan maut itu sudah ada di garis tangan, jangan patah semangat untuk berdedikasi.

Penulis:Nandhini Zahra Rahmania

Share :

Baca Juga

Cerpen

Mawar; Respati

Global Literasi

Resensi Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye

Global Literasi

Konferensi Asia-Afrika dan Diplomasi Kebudayaan Indonesia

Global Literasi

Irin (Cerita Pendek)

Abada

Usung Tema Ignite Youth Passion, Mukadimah SMKAA 2023 Berlangsung Dengan Sukses

Global Literasi

Surat untuk Rara (Cerita Pendek)

Global Literasi

Colenak Murdi Putra: Sajian Perhelatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955

Global Literasi

Ulasan Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori