JT – Dalam Memperingati 66 tahun Konferensi Asia Afrika sekaligus sebagai Milangkala ke-41 tahun, Museum konperensi Asia Afrika menggelar peluncuran video dokumenter mengenai Empat Dekade Perjalanan MKAA dan acara ini disiarkan secara virtual melalui live instagram dan zoom meeting. Selain itu juga adanya penampilan Kang Adew dari Asian African Reading Club yang membawakan beberapa lagu sebagai hiburan bagi penonton dalam menyaksikannya sehingga terasa seperti live perform online.
Tepatnya pada tanggal 24 April 2021 memang menjadi momentum untuk kembali mengibarkan informasi kepada masyarakat Indonesia khususnya warga Bandung agar bersama-sama menjadikan Museum bukan tepat yang asing bagi siapa pun sesuai dengan tajuk “Museum untuk Semua” sebagai tempat rekreasi pengetahuan sejarah mengenai Konferensi Asia Afrika.
Museum Konperensi Asia Afrika memberikan inovasi dalam Peringatan 66 Tahun KAA dan Milangkala MKAA adanya Soft Launching Buku Braille dan Buku The Bandung Connection, tentu saja peluncuran ini bertujuan untuk memproklamirkan bahwa Museum milik semua kalangan masyarakat. Dengan adanya inovasi berupa audio maupun sistem tulisan sentuh (braille) untuk penyandang disabilitas sebagi harapan agar dapat menjangkau secara luas oleh siapa saja mengenai sejarah maupun perjalanan Konferensi Asia Afrika.
Kepala MKAA, Dahlia Kusuma Dewi menuturkan Konferensi Asia Afrika ini harus dinikmati oleh semua kalangan, baik untuk penyandang disabiltas maupun anak-anak bertujuan agar semua mengetahui bagaimana sejarah perjalanan dari Konferensi Asia Afrika yang memang ramah akan masyarakat untuk mempermudah dan kembali memberikan semangat Konperensi Asia Afrika.
Kang Adew dari Asian African Reading Club juga menambahkan rasa bahagia ikut terlibat langsung dalam proses pembuatan soft launching sebagai pengisi suara dalam Buku The Bandung Connection. Acara launching akan dilaksanakan pada tanggal 28 April mendatang, Museum Konperensi Asia Afrika mengundang Ibu Menlu, Dirjen IDP, Dir Diplik, Gubernur Jabar, Walikota Bandung, BLBI Ahiyoso serta 10 perwakilan Sahabat Disabilitas, Yayasan Mata Hati Indonesia dan Perwakilan keluarga Roeslan Abdulgan. (Jt/Dhila)