Home / Berita / Sejarah

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 02:58 WIB

{That Country No Longer Exist} British Cyprus, Salah Satu Negara Peserta KAA 1955 Yang Hilang Di Peta

Cyprus_SBAsInRed

Cyprus_SBAsInRed

SMKAA- Pada tahun 1955, banyak negara-negara di Asia Afrika yang datang ke Bandung untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika yang bertujuan untuk menggerakkan semangat perjuangan dan perdamaian di Asia maupun Afrika. Tapi, sekarang mau membahas tentang negara-negara KAA yang sudah bubar dan salah satunya British Cyprus yang sekarang menjadi dua negara yaitu Republik Cyprus dan Republik Cypurs Utara dan sekalian bahas kenapa Cyprus terbagi dua.Untuk selengkapnya bisa dibaca dibawah ini.

LATAR BELAKANG

Dilansir dari Britannica,British Cyprus adalah sebuah jajahan Inggris yang terletak di kepulauan Cyprus dan British Cyprus sendiri yang dikelola secara berurutan dari tahun 1878 hingga 1914 sebagai protektorat Inggris.Lalu dari tahun 1914 hingga 1925 sebagai pendudukan militer yang diambil secara sepihak oleh Inggris, dan dari tahun 1925 hingga 1960 sebagai koloni Kerajaan sekaligus menjadi Dominion. Setelah Perjanjian London dan Zürich pada tanggal 19 Februari 1959, Cyprus menjadi negara republik pada tanggal 16 Agustus 1960.Sebaiknya kita bahas dahulu awal kedatangan Inggris di wilayah Cyprus yang mana sebelumnya Cyprus adalah wilayahnya Turki Utsmani terkhususnya bagian provinsi Vilayet Archipelago semenjak direbut dari Republik Venezia tahun 1570.Lalu, Inggris dan Turki Utsmani tahun 1878 membuat perjanjian Konvensi Cyprus yang bertujuan kalau Inggris diberi Pulau Cyprus oleh Turki Utsmani agar menjaga dari serangan Kekaisaran Rusia yang saat itu tensinya tegang dimana beberapa wilayah Turki Utsmani diambil oleh Rusia seperti Rumania dan Serbia sampai pada akhirnya Rumania dan Serbia meraih kemerdekaannya dari Turki Utsmani atas bantuan Rusia.Dilansir dari History of Cyprus.com, Konvensi Cyprus tahun 1878 antara Inggris dan Turki menetapkan bahwa Cyprus meskipun tetap berada di bawah kedudukan Turki  Utsmani, harus diatur  oleh Inggris. Tujuan Inggris menduduki Cyprus adalah untuk mengamankan pangkalan militer di Mediterania timur untuk kemungkinan operasi di Kaukasus atau Mesopotamia sebagai bagian dari jaminan Inggris untuk mengamankan wilayah Asia yang dimiliki Turki Utsmani dari Rusia.

(Map 1914 WWI Alliances.jpg)

Singkat cerita pada tahun 1914, Perang Dunia I dimulai dan hubungan antara Inggris dengan Turki Utsmani menjadi rengang.Pada akhirnya beberapa wilayah Turki Utsmani di Timur Tengah seperti Suriah,Mesir,Iraq,Cyprus,dan beberapa wilayah lain dicaplok Inggris dan sekutunya.Sehingga Turki mengalami kekalahan dan dibuatlah perjanjian Lausanne yang munculnya Deklarasi Amnesti.Jadinya, wilayah-wilayah Timur Tengah terpaksa menjadi koloninya Inggris dan Perancis termasuk disini Cyprus.

(Pictured:Cypriot demonstration in the 1930s in favour of enosis)

Pada tanggal 1 Mei 1925 yang menjadi penetapan bahwa wilayah British Cyprus yang sebelumnya ditetapkannya sebagai protektorat Inggris menjadi Koloni Mahkotanya Inggris yang sekaligus menjadi Dominion bagi British Cyprus.Dilansir dari Rise of Greek Nationalism dan Turkish Nationalism in Cyprus Dengan ditetapkannya British Cyprus menjadi Koloni Mahkota Inggris,mereka mempunyai Dewan Legislatif yang disebut Toy Parliament dan sistem Dewan Legislatifnya diperluas dengan penambahan tiga anggota resmi dan tiga anggota terpilih. Tujuannya adalah bahwa semua anggota harus menjadi warga negara Inggris dan harus bersumpah setia kepada Raja Inggris dan Gelar komisaris tinggi British Cyprus dihapuskan yang digantikan menjadi Gubernur.Selama British Cyprus menjadi Koloni Mahkota dan Dominion, kehidupan mereka sangat membaik dimana terkhususnya hubungan antara warga Cyprus yang beretnik Yunani dan Turki mengalami toleransi yang kuat baik tetangga maupun lingkungan sekittar sampai pada akhirnya mereka saling serang akibat Referendum British Cyprus yang diusung oleh Raja Yunani saat itu Paul pada tahun 1950 yang dikenal Referendum Enosis.

baca juga  Mengugah Api Semangat Bandung Dalam Peringatan 69 Tahun Konferensi Asia-Afrika

MASA PEMERINTAHAN DOMINION BRITISH CYPRUS DAN TERBAGINYA CYPRUS

Dilansir dari Eokaheroes.com, Pada tahun 1948 dimana ada sebuah pernyataan yang kontroversial yang diucapkan Raja Paul saat pidato di Parlemen Yunani kalau sudah saatnya British Cyprus menjadi bagian dari Yunani dan satu negara dengannya.Sehingga, banyak orang-orang Yunani di British Cyprus membentuk pergerakan yang dinamakan Enosis dan pada akhirnya rakyat British Cyprus meminta Inggris untuk mengadakan Referendum pada tahun 1950.Di sisi lain dimana pada tanggal 12 Desember 1949, Uskup Agung Makarios II meminta British Cyprus untuk mengadakan referendum tentang masa depan pulau Cyprus.Beberapa buku-buku tanda tangan disediakan di gereja-gereja antara tanggal 15 dan 22 Januari 1950.Buku-bukunya mempunyai dua kolom yang berjudul “Kami menuntut penyatuan dengan Yunani” dan ada sebagian “Kami menentang penyatuan Cyprus dengan Yunani”.Jadi dapat digambarkan kalau meskipun masyarakat dan Makarios mau mengadakan referendum, tapi sebagian pihak termasuk disini Komunitas Turki tidak setuju dengan penyatuan itu dengan alasan kalau sampai disatukan artinya kehidupan orang Turki akan terancam yang mana orang-orang Yunani asli sangat benci kepada Orang Turki dikarenakan mereka adalah orang Turki Utsmani.Singkat Cerita, Referendum pun dimulai yang pada akhirnya dimenangkan oleh pemilih yang mendukung penyatuan dengan Yunani yang mencapai 95.71% dan sedangkan yang menentang hanya 4.29%.

(wiki:pertemuan antara Nehru dan Makarios III di Bandung)

Sayangnya meskipun menang, Pemerintahan British Cyprus tidak mengizinkan Cyprus masuk ke dalam negara Yunani.Sehingga, banyak warga Yunani di Cyprus marah dan melawan Pemerintahan British Cyprus melalui Organisasi Enosis dan membentuk pasukan pemberontak yang dikenal Ethniki Organosis Kyprion Agoniston  atau Pasukan Perjuangan Cyprus yang dipimpin oleh George Grivas dan kejadian ini dinamakan sebagai Peristiwa Cyprus Emergency.Di sisi lain meskipun British Cyprus melawan Enosis,tapi tercatat orang-orang Turki juga ikut terlibat dalam peristiwa ini yang dikenal sebagai pasukan Türk Mukavemet Teşkilatı atau disingkat TMT yang dipimpin Rauf Denktas dimana ikut membantui Pemerintahan British Cyprus dalam menyerang terhadap orang-orang Yunani dan Pasukan Enosis.Peristiwa ini berjalan dari tahun 1955 sampai 1959 yang hasilnya dibuatlah perjanjian London dan Zurich sampai pada akhirnya British Cyprus lepas dari kendali Inggris dan membentuk negara Republik.

baca juga  Konferensi Buruh Asia Afrika: Memperkuat Solidaritas dan Kerjasama

(Peta Cyprus)

Di sisi lain meskipun British Cyprus sedang mengalami konflik, tapi Pemimpin Gereja sekaligus Pemimpin rakyat Yunani Cyprus Makarios III diundang oleh Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo untuk ikut menghadiri dalam acara Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Dilansir dari Imperial & Global Forum, Makarios III mendapat undangan dari Perdana Menteri Indonesia dan Pada bulan April 1955, Makarios III tiba di bandara Andir,Bandung, Indonesia tanpa banyak keriuhan. Kegembiraan yang sesungguhnya terutama dalam bentuk Konferensi Asia-Afrika sudah berlangsung. Perwakilan dari dua puluh sembilan negara Afrika dan Asia yang baru merdeka menghadiri Konferensi Bandung. Para peserta berada di kedua sisi ancaman Perang Dingin, dan ketegangan antara politik Kiri dan Kanan muncul sebagai topik utama diskusi di KAA 1955. Poin utama diskusi lainnya adalah kolonialisme. Topik inilah yang paling menjadi perhatian Uskup Agung Makarios III ini. Makarios berharap bahwa Konferensi Asia Afrika dapat meningkatkan dukungan bagi perjuangan antikolonial British Cyprus dengan menekankan solidaritas dengan negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka.

Meskipun ia menghabiskan sebagian besar konflik Cyprus 1955-59 di pengasingan atas perintah Inggris dan British Cyprus, Makarios melanjutkan kunjungan kepada para pemimpin antikolonial lainnya.Singkat cerita, terjadilah Perjanjian London dan Zurich pada tanggal 19 Febuari 1959 yang pada akhirnya mengakhiri perang ini dan menjadi sebuah jalannya Kemerdekaan bagi Negara Cyprus sampai pada akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1960 sebagai proklamasi kemerdekaan negara Cyprus dan terbentuknya pemerintahan Republik dan Makarios III sebagai Presiden Pertamanya.Tapi meskipun sudah merdeka, tetap saja ada ketengangan antara Orang Yunani dan Orang Turki yang puncaknya pada tahun 1974 dimana Turki menginvasi negara Cyprus tekrhusunya bagian Utara yang dikabarkan konon Pemerintahan Cyprus ingin membersihkan orang-orang Turki di Cyprus. Sehingga, Turki marah dan bantu orang-orang Turki disana untuk terhindar dari ancaman itu.Di sisi lain, Negara Cyprus pun sedang mengalami kudeta yang akhirnya Presiden Pertamanya terpaksa diasingkan ke luar negeri.Setelah invasi itu Pemerintahan Turki membentuk status Otonomi di wilayah Cyprus Utara secara luas yang dikenal Kıbrıs Türk Federe Devleti atau Negara Federasi Turki Siprus.Puncaknya pada tanggal 15 November 1983, terbentuknya negara baru dan merdeka dari Turki bernama Republik Turki Cyprus Utara.Sehingga, sampai sekarang ini wilayah Cyprus terbagi menjadi dua yaitu Cyprus Selatan yang dimiliki Republik Cyprus dan Cyprus Utara yang dimiliki Republik Turki Cyprus Utara.Saat ini, kedua hubungan negara itu masih tegang.

(Bendera British Cyprus)

Lagu Kebangsaan British Cyprus (God Save The (King/Queen)

Penulis: Edukator/Senore Arthomy Amadeus

Editor: Edukator/Senore Arthomy Amadeus

Share :

Baca Juga

Berita

Fellowship SMKAA 2023 Usung Tema Utilizing Potential in Diversity

Berita

Museum KAA Kibarkan 110 Bendera di Gedung Merdeka Bandung

Berita

Mengenal Bandung Bersama BHSG 2019

Berita

Mukadimah SMKAA 2021: Nationalism in The Soul SMKAA

Berita

Perdana Pasca Pandemi, Peringatan 67 Tahun KAA Mengusung Tema Recover Together, Recover Stronger

Berita

{That Country No Longer Exist} Kerajaan Laos, Salah Satu Negara Peserta KAA 1955 Yang Sekarang Menjadi Negara Republik

Berita

Pasca 2 Tahun Pandemi, Museum Konperensi Asia-Afrika: Kembali Gelar “Jelajah Malam di Museum Dengan Tema Sutan Sjahrir Arsitek Diplomasi Perjuangan “

Berita

Pelatihan Media Sosial Bersama Kementerian Luar Negeri