SMKAA- Pada tahun 1955, banyak negara-negara di Asia Afrika yang datang ke Bandung untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika yang bertujuan untuk menggerakkan semangat perjuangan dan perdamaian di Asia maupun Afrika. Tapi, sekarang mau membahas tentang negara-negara KAA yang sudah bubar dan salah satunya British Gold Coast yang sekarang menjadi Ghana. Untuk selengkapnya bisa dibaca dibawah ini.
Latar Belakang
Dilansir dari Britannica, British Gold Coast adalah salah satu koloni Kerajaan Inggris di Teluk Guinea di Afrika Barat dari tahun 1821 hingga kemerdekaannya pada tahun 1957 yang sekarang dikenal sebagai Ghana.Istilah Gold Coast sendiri juga sering digunakan untuk menggambarkan keempat wilayah terpisah yang berada di bawah administrasi Gubernur Gold Coast. Keempatnya antara lain Gold Coast itu sendiri, Ashanti, Teritori Utara, dan wilayah perwalian Togoland Inggris. Orang Eropa pertama kali nemu wilayah Gold Coast tahun 1471 oleh Portugis dimana mereka menemukan berbagai kerajaan Afrika dan salah satunya yang berkuasa saat itu Kerajaan Ashanti. Masih dilansir dari Britannica, Pada tahun 1471,Portugis pun menemukan desa nelayan yang kaya dengan gading dan emas di sepanjang pantai Ghana dan dari itu istilah “ Gold Coast ” muncul. Mereka sendiri membangun benteng pertahanan yang dikenal “ São Jorge da Mina “ sekaligus dibangunnya juga kota yang disebut Elmina dan Seorang bangsawan bernama Diogo de Azambuja ditunjuk oleh raja Portugis, John II, untuk membangun benteng pesisir. ntuk menjaga perdamaian dengan penduduk asli Elmina, Azambuja mengadakan negosiasi dengan pemimpin asli Caramansa mengenai rencana mereka untuk membangun Kastil Elmina sampai akhirnya mereka sepakat atas tuntutan Portugis dengan diancam. Singkat cerita, Elmina mengalami perebutan kekuasaan antara Portugis dan Belanda yang diwakilkan oleh Perusahaan Hindia Barat tahun 1625. Armada Belanda terdiri dari gabungan pasukan Kapten Jan Dircksz Lam dan kapal-kapal yang tersisa dari usaha Boudewijn Hendricksz yang gagal di Salvador melawan Spanyol.Pada tanggal 25 Oktober 1625, Belanda disergap oleh pasukan Portugis dan sekutu Afrika mereka sampai akhirnya Belanda diusir dari daerah Gold Coast dalam dan peperangan ini yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Elmina (1625).
Sayangnya, pertempuran berlanjut di tahun 1637 yang dikenal Pertempuran Elmina dan kali ini Belanda yang menang. Sehingga, Portugis terpaksa meninggalkan wilayah itu dan diambil alih oleh Belanda di tahun 1642.Dilansir dari Britannica, rencana perebutan Gold Coast dan Elmina adalah salah satu bagian dari rencana Groot Desseyn yang direncanakan oleh Perusahaan Hindia Barat untuk menguasai jajahan Portugis dan Spanyol di benua Amerika dan Afrika. Setelah pengalihan, Belanda menghadapi berbagai saingan seperti Swedish African Company, Danish East Indian Company,dan English East Indian Company yang menetap disana sampai ada satu pekerja Perusahaan Hindia Barat Hendrik Carloff meninggalkan Perusahaan itu dan berpindah haluan ke Swedish African Company.
(Kota Elmina Pada Tahun 1620)
Hal ini yang membuat antara Swedia dan Belanda sempat mengalami ketegangan sampai akhirnya Swedia pun meninggalkan Gold Coast. Selain itu,hubungan antara Belanda dengan pribumi Afrika sangat kurang baik dan sempat mencoba intervensi berbagai perang antar kerajaan disana sampai ada salah satu perang antar kerajaan disana yang dikenal Pertempuran Feyiase yang dikenal sebagai perang dalam negeri yang diintervensi Belanda. Dilansir dari Ensiklopedia, Di Elmina, Belanda mewarisi sistem pembayaran upeti dari Portugis kepada Kerajaan Denkyira, yang merupakan kekuatan dominan di wilayah itu. Setelah Pertempuran Feyiase (1701), Kekaisaran Ashanti menggantikan Denkyira sebagai kekuatan dominan, dan Belanda mulai membayar upeti kepada Ashanti sebagai gantinya. Meskipun keberadaan apa yang disebut “Nota Elmina” sering dipertanyakan, Belanda membayar dua ons emas per bulan kepada Kerajaan Ashanti sebagai upeti.
Ikatan antara Belanda dengan Perusahaan Hindia Baratnya dan Ashanti, yang melalui pelabuhan Elmina memiliki akses untuk berdagang dengan Belanda dan seluruh dunia, sangat memengaruhi hubungan antara Belanda dan masyarakat lokal lainnya.Singkat cerita, Setelah Belanda berhasil mengusir Swedia dari Butre dan mulai membangun Benteng Batenstein di lokasi tersebut, para pemimpin Perusahaan Hindia Barat Belanda menganggap bermanfaat untuk merundingkan perjanjian dengan pimpinan politik setempat guna membangun hubungan di Gold Coast. Pada akhirnya, 18 Febuari 1782 telah terjadi perang antara Inggris dan Belanda di Elmina sampai beberapa kota penting yang dikuasai Belanda di Gold Coast seperti Fort Nassau,Fort Amsterdam,Fort Lijdzaamheid,Fort Goede Hoop,dan Fort Crêvecoeur berhasil ditaklukkan oleh Inggris.Sedangkan, Belanda hanya bisa menaklukkan satu kota saja Sekondi dari Inggris yang akhirnya mereka membuat perjanjian damai di Paris 1784 sampai akhirnya juga wilayah-wilayah yang diambil kedua belah pihak dikembalikan lagi ke masing-masing penjajah.
Pada tahun 1791,Perusahaan Hindia Barat Belanda dibubarkan, dan pada tanggal 01 Januari 1792, semua wilayah yang dikuasai perusahaannya kembali ke kekuasaan Pemerintahan Belanda.Seiring dengan adanya penyerangan dari Perancis dan Kudeta kaum patriot Belanda terhadap Raja Belanda William V di Belanda yang akhirnya menjadi negara republik pertama di Belanda yang dikenal Republik Batavia, Gold Coast diambil alih oleh Pemerintahan Republik Batavia sampai akhirnya diambil alih kembali oleh Kerajaan Belanda.Pada tahun 1815, Perang Napoleon pun berakhir dan akhirnya Belanda menjadi negara kuat yang mengambil alih semua jajahannya termasuk Gold Coast dimana saat itu yang menjabat Gubernur Jenderal pertama Gold Coast di tahun itu adalah Herman William Daendels.Sayangnya, banyak pihak termasuk Raja sendiri ragu terhadap Daendels dikarenakan konon Daendels adalah seorang Jenderal pernah yang ikut dalam aksi Kudeta terhadap Raja William V.
(Gubernur Jenderal Gold Coast 1815-1818/Herman William Daendels)
Karenanya, meskipun diangkat menjadi Gubernur Jenderal tapi Daendels secara resmi di deportasi dari negara asalnya saja. Pada tahun 1817, Inggris menuduh Daendels mendukung dan memfasilitasi perdagangan budak, meskipun dilarang oleh otoritas Inggris dan Belanda, dari posisinya di benteng Elmina.Pada tanggal 5 Maret 1817, gubernur Inggris di Cape Coast(wilayah Gold Coast jajahan Inggris), John Smith, menulis surat kepada Komite Afrika di Parlemen di London, yang menyatakan, “Kami menganggap sudah menjadi kewajiban kami untuk memberi tahu Anda tentang perilaku Jenderal Daendels, yang bertindak secara independen dari Pemerintahnya sampai pada tahun 1818 dikabarkan Daendels meninggal akibat penyakit malaria yang membuat ia dimakamkan di Elmina.
Singkat cerita pada tahun 1831,Belanda sempat merekrut orang-orang Gold Coast untuk dijadikan tentara Belanda dan dikirim ke Hindia Belanda yang dikenal sebagai “Belanda Hitam”. Alasannya, saat itu Belanda menghadapi Perang Dipononegoro yang membuat Belanda kekurangan pasukannya diiringi adanya Revolusi Belgia di tahun yang sama.Dilansir dari Centre for International Heritage Activities, Belanda juga menangani migrasi paksa penduduk pada abad ke-19, saat sekitar 3.000 orang Afrika Gold Coast berlayar dari Elmina ke Indonesia antara tahun 1831-1872, untuk bertempur bagi Tentara Kolonial Belanda (KNIL). Mayoritas veteran militer ini kembali ke Elmina, menerima sebidang tanah untuk masa pensiun mereka dari gubernur.Tapi, banyak juga yang menetap di Hindia Timur dan membangun keluarga di sana – mereka dikenal sebagai ‘Belanda Hitam’ – orang Belanda berkulit hitam..Singkat cerita, Belanda menjajah Gold Coast selama 57 tahun sampai akhirnya pada tahun 1872 secara resmi Gold Coast menjadi bagian dari jajahan Inggris.Saat itu, Inggris ketika dikasih wilayah Gold Coast oleh Belanda, mereka disatukan dengan jajahan Inggris di wilayah Gold Coast lainnya salah satunya Cape Coast.Pada tahun 1873,Inggris menghadapi perang terhadap Kerajaan Asante sampai akhirnya mereka direbut sepenuhnya oleh Inggris dan Inggris sendiri sesudah kejadian itu mereka langsung menghapus sistem perbudakan dan perdagangan budak di Gold Coast.
Berdirinya British Gold Coast Dan Kemerdekaan Ghana
Pada tahun 1902, Inggris menyatukan Kembali antara Cape Coast,Gold Coast,dan Asante menjadi satu wilayah yang dikenal British Gold Coast. Dilansir dari Britannica, selama era Koloni Inggris mengalami peningkatan secara ekonomi di negara itu dan Tahun-tahun pemerintahan Inggris di Gold Coast selama abad ke-20 merupakan era kemajuan dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan pendidikan. Komunikasi mengalami peningkatan yang sangat pesat.Misalnya, jalur kereta api Sekondi-Tarkwa, yang dimulai pada tahun 1898, diperpanjang hingga menghubungkan sebagian besar pusat perekonomian penting di selatan, dan pada tahun 1937, terdapat jalan sepanjang 9.700 kilometer.
Pendapatan British Gold Coast meningkat lebih jauh dari ekspor kayu dan emas. Emas, yang awalnya membawa orang Eropa ke Gold Coast. Banyak sekali perkembangan yang dinikmati. Tapi, sayangnya hanya orang-orang Eropa saja yang menikmati itu dan beda cerita dengan orang Afrika disana dimana diberlakukan layaknya budak. Singkat cerita, British Gold Coast sendiri sudah mengikuti beberapa perang dan salah satu perang terbesar Perang Dunia Kedua sempat terlibat dikarenakan atas perintah Raja Inggris sampai pada tahun 1945 dimana mereka memenangkan Perang itu. Dilansir dari University Central of Arkansas, Inggris menetapkan konsitutasi baru untuk British Gold Coast di tahun 1946 yang membuat wilayah itu punya dewan rakyat.Pada tahun yang sama tepatnya bulan Juni, British Gold Coast kali pertama mengadakan Pemilu untuk tingkat DPRnya yang menghasilkan 21 Orang Afrika dan 10 Orang Eropa. Setelah Pemilu ini akhirnya muncul beberapa partai nasionalis seperti United Gold Coast Convention ((UGCC) di tahun 1947 dan lainnya yang mempunyai prinsip dan mendorong adanya Pemerintahan Sendiri di British Gold Coast.Di sisi lain, Inggris menetapkan juga British Gold Coast sebagai Koloni Mahkota dalam artian dibawah sepenuhnya oleh Kerajaan dan memiliki hak kebebasan yang penuh. Pada tahun 1948, Polisi pemerintah Inggris dan kaum nasionalis Afrika sempat bentrok di Accra dan kota-kota lain pada 28 Februari hingga 16 Maret 1948, yang mengakibatkan tewasnya 29 orang. Setelah bentrokan dimulai, Gubernur Creasy mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan pasukan Inggris dari Nigeria.
(Suasana Terjadinya Bentrokan tahun 1948)
Para pemimpin UGCC, termasuk Kwame Nkrumah dan J. B. Danquah, ditangkap pada 18 Maret 1948. Kwame Nkrumah dibebaskan dari penjara pada 12 April 1948. Gubernur Creasy mengundurkan diri pada 15 Februari 1949, dan Sir Robert Scott diangkat sebagai penjabat gubernur. Partai Rakyat Konvensi (CPP) didirikan oleh Kwame Nkrumah di Accra pada 12 Juni 1949.Di tahun yang sama,Sir Charles Noble Arden-Clarke diangkat menjadi gubernur British Gold Coast pada 11 Agustus 1949. CPP mengumumkan pemogokan dan boikot barang-barang Inggris secara menyeluruh di British Gold Coast yang dimulai pada 8 Januari 1950. Pemerintah Inggris mengumumkan keadaan darurat pada 12 Januari 1950. Dua polisi pemerintah tewas oleh demonstran di Accra pada 17 Januari 1950, dan pemogokan berakhir pada 20 Januari 1950. Kwame Nkrumah, sekretaris jenderal CPP, dan pemimpin CPP lainnya ditangkap pada 22 Januari 1950.
Kwame Nkrumah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada 22 Februari 1950, tetapi ia dibebaskan dari penjara pada 12 Februari 1951. Singkat cerita, Kwame Nkrumah diangkat menjadi Leader of Government Business dibawah Pemerintahan Gubernur Arden Clarke tahun 1951 dan belum dua tahun dimana Gubernur Arden tiba-tiba mengundurkan diri dan Nkrumah langsung ditetapkan sebagai Perdana Menteri British Gold Coast. Masih Dilansir dari Britannica,Sebenarnya, Pengalihan jabatan Nkrumah sebagai perdana menteri tidak adanya kekuasaan tambahan, dan ia mencari perubahan konstitusi yang akan mengarah pada kemerdekaan negaranya. Pada tahun 1952, ia sempat berkonsultasi dengan Sekretaris Kolonial, Oliver Lyttelton, yang menyatakan kalau Inggris akan memandang baikpada rencana itu, selama para pimpinan dan pemangku kepentingan lainnya memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pandangan mereka.Selama proses itu memang banyak sekali perdebatan antar dewannya tentang konstitusinya sampai pada tahun 1953 akhirnya diresmikan usulan pengubahan itu oleh Inggris dan disitulah mulai berjalannya Pemerintahan sendiri.
(Kwame Nkrumah Menyampaikan Pidato Saat Kemerdekaan Ghana tahun 1957)
Pada tahun 1955, Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo mengirim surat undangan terhadap British Gold Coast dan pada akhirnya Nkrumah menerima surat itu dan setuju untuk mengikuti Konferensi Asia Afrika yang mengerakkan semangat nasionalisme untuk melawan penjajahan.Puncaknya setelah Konferensi Asia Afrika itulah yang membuat British Gold Coast merdeka sepenuhnya dari Inggris dan Pemerintahan sendiri versi Inggris pada tanggal 06 Maret 1957 yang membuat British Gold Coast berubah nama menjadi Ghana dan Ghana sendiri dialihkan menjadi Pemerintahan Dominion yang mengartikan menjadi negara tersendiri sama halnya dengan Australia. Nkrumah dipuji sebagai Osagyefo – yang berarti “penebus” dalam bahasa Akan.Upacara kemerdekaan ini dihadiri oleh Duchess of Kent dan Gubernur Jenderal Charles Arden-Clarke. Dengan lebih dari 600 wartawan yang hadir, kemerdekaan Ghana menjadi salah satu peristiwa berita yang paling banyak dilaporkan secara internasional dalam sejarah Afrika modern.Sampai akhirnya di tahun 1960, Ghana secara resmi lepas dari segala bentuk campur tangan Inggris dan Kwame Nkrumah menjadi Presiden Pertama Ghana.Jadi, perjalanan sejarah British Gold Coast sangat panjang yang akhirnya negara itu bubar di tahun 1957.
(Bendera British Gold Coast)
Lagu Kebangsaan: God Save The King/Queen
Penulis: Edukator/Senore Arthomy Amadeus
Editor:Edukator/Senore Arthomy Amadeus