SMKAA- Pada tahun 1955, banyak negara-negara di Asia Afrika yang datang ke Bandung untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika yang bertujuan untuk menggerakkan semangat perjuangan dan perdamaian di Asia maupun Afrika. Tapi, sekarang mau membahas tentang negara-negara KAA yang sudah bubar dan salah satunya Kerajaan Ethiopia yang sekarang menjadi dua negara yaitu Republik Federal Ethiopia dan Eritrea. Untuk selengkapnya bisa dibaca dibawah ini Berikut.
Latar Belakang
Dilansir dari Britannica,Kerajaan Ethopia atau terkadang disebut Abssiniya adalah kerajaan yang terletak di ujung tanduk Afrika dan sudah berdiri selama sepuluh abad yang dipimpin oleh Raja pertama Ethiopia saat itu Yekuno Amlak.Kerajaan Ethopia sendiri sudah mengalami beberapa Fase sampai puncaknya pada tahun 1895 dimana Ethopia menghadapi penjajah dari Italia yang ingin merebut wilayah mereka atau dikenal sebagai Peristiwa First Italo-Ethopian War dan pada akhirnya perang ini dimenangkan Kerajaan Ethopia dan sayangnya wilayah Bernama Eritrea berhasil direbut oleh Italia.Pada tahun 1909 agar Ethopia tidak dianggap negara terbelakang, system Pemerintahan mereka yang sebelumnya Monarki Absolute menjadi Monarki Konstitusional yang membuat kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri.Singkat cerita pada tahun 1916, terjadi sebuah konflik internal Kerajaan antara kelompok yang pro ke Putri Raja Zewditu dan Putra Raja Lij Iyasu yang menyebabkan terpecahnya Kerajaan Ethopia yang pada akhirnya dimenangkan Putrinya dan menjadi Ratu pertama di Ethiopia yang menjabat pada tahun 1916-1930.Singkat cerita pada tahun 1935, Italia mulai menginvasi Ethopia dengan menggunakan taktik yang barbar dimana Italia sempat diberi sanksi oleh Liga Bangsa-Bangsa atas Genosida yang dilakukan Italia melalui Bom Kimia yang membuat orang-orang terkena penyakit mental dan tidak bisa bernafas.
(Peta Perang Italia-Ethiopia 1936)
Pada akhirnya Ethopia jatuh kepada Italia pada tahun 1937 yang dimana wilayah Ethopia digabungkan menjadi satu dengan koloni Italia lainnya menjadi Koloni Afrika Timur Italia.Pada tahun 1940, Perang Dunia kedua pun pecah dan Italia menjadi bagian dari Blok Poros yang membuat wilayah-wilayah koloninya menyerang wilayah koloni Inggris seperti Somaliland.Sayangnya, Italia kalah dalam pertempuran ini yang akhirnya diambil alih oleh Inggris dan dikembalikan Kerajaan Ethiopia untuk memimpin Ethiopia.
Berdirinya Federasi Ethiopia dan Bubarnya Monarki
Meskipun Ethopia merupakan Pemerintahan sendiri, tapi tetap masih ada campur tangan sekutu untuk mengatur wilayah,ekonomi,dan lainnya yang dimana ada satu proposal merencanakan kalau Wilayah Ethiopia akan dijadikan federasi.Di sisi lain, Dari tahun 1941 hingga 1952, Pemerintahan Inggris bertindak sebagai penunjukan pemerintahan perantara.Karena kepentingan politik dan kesejahteraan sosial ekonomi rakyat Eritrea sedang dinilai untuk membentuk yang lebih otonom wilayahnya. Munculnya partai-partai politik dimulai dengan kembalinya Haile Selassie ke tahta Ethiopia pada bulan Mei 1941, di mana untuk segera bertindak ia memulai mengklaim Eritrea dan Somaliland ke dalam negara Ethiopia. Perspektif politik ini identik dengan organisasi yang dikenal sebagai ‘Mahbar Feqri Hagar Eretra’ (Masyarakat untuk Cinta Tanah Eritrea) yang selanjutnya menjadi Partai Unionis Eritrea untuk Ethopia pada tahun 1944.Sebagian besar orang Eritrea selama masa ini tidak mendukung berjalannya mahkota Kerajaan Ethopia.Singkat cerita, akhirnya Kerajaan Ethopia mendeklarasikan berdirinya negara Federasi dibawah Pemerintahan monarki Konstitusional pada tahun 1952.Selama berdirinya Federasi ini sempat mengalami ketengangan antara Orang Ethopia dengan Eritrea dan untungnya belum terjadi apa-apa saat itu.Haile Selassie sempat mendapat undangan dari Indonesia untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika.
(Kaisar Haile Selassie(1930-1976)
Dilansir dari Bandung.co.id, Kaisar Haile Selassie sempat memberikan kontribusi penting dalam merumuskan Dasasila Bandung, sebuah dokumen bersejarah yang menjadi landasan bagi solidaritas dan kerja sama antar bangsa Asia Afrika.Dilansir dari The Republic,haile Selassie sempat menyampaikan kalimat kepada wartawan saat di Bandung yaitu “Saya menegaskan bahwa ‘persahabatan internasional dapat diperkuat dan diperdalam melalui pertukaran ide secara pribadi antar pemimpin negara”.Sehingga, terciptanya sebuah hubungan baru dan Ethopia menjadi dikenal di seluruh dunia.Singkat cerita, Kerajaan Ethopia mulai menghapuskan sistem federasi yang membuat di seluruh wilayah Ethopia dipenuhi perang antar suku atau dikenal sebagai Perang Saudara Ethopia pada tahun 1960.Dilansir dari newworldencyclopedia, Pada tahun 1961, Selassie secara sepihak mencabut pengaturan ini, yang memicu perang kemerdekaan Eritrea selama 30 tahun.Sebagai tambahan, wilayah-wilayah lain seperti Afar,Ogaden,dan lainnya ingin memisahkan diri dari Ethiopia akibat urusan agama.
Kerajaan Ethopia pun sempat membuatkan kebijakan kontroversial dimana kaum Muslim yang berada di Ethiopia didiskriminasi oleh Pemerintah seperit dilarang beribadah di Masjid dan lainnya yang membuat adanya kerusuhan dimana-dimana.Sebenarnya sempat mengalami kudeta oleh Militer yang menentang Raja Haile Selassie dan sayangnya gagal dalam kudeta ini dan beberapa Jenderal seperti Germame Neway dihukum oleh pihak Kerajaan.Dilansir dari Britannica, Pada tanggal 13 Desember 1960, ketika Haile Selassie sedang dalam kunjungan kenegaraan ke Brasil, pasukan Garda Kekaisarannya melancarkan kudeta yang tidak berhasil, dan sempat mengangkat putra sulung Haile Selassie, Asfa Wossen, sebagai kaisar. Kudeta ini berhasil dihentikan oleh pasukan tentara dan polisi Ethiopia.
Upaya kudeta ini tidak mendapat dukungan rakyat yang luas, dikecam oleh Gereja Ortodoks Ethiopia, dan tidak disukai oleh tentara, angkatan udara, dan polisi. Meskipun demikian, upaya untuk menggulingkan kaisar ini mendapat dukungan dari kalangan mahasiswa dan kelas terpelajar.Upaya kudeta tersebut telah dicatat sebagai momen penting dalam sejarah Ethiopia, titik di mana orang-orang Ethiopia “untuk pertama kalinya mempertanyakan kekuasaan raja untuk memerintah tanpa persetujuan rakyat”.Kudeta ini mendorong Haile Selassie untuk mempercepat reformasi, yang diwujudkan dalam bentuk hibah tanah kepada pejabat militer dan polisi.Di sisi lain, pada tahun 1963 dimana Haile Selassie memimpin pembentukan Organisasi Persatuan Afrika yang menjadi cikal bakal Uni Afrika di Benua Afrika. Organisasi baru ini akan mendirikan kantor pusatnya di Addis Ababa. Pada bulan Mei tahun yang sama , Haile Selassie terpilih sebagai ketua pertama Organisasi Persatuan Afrika, dengan kursi bergilir.
Bersama dengan Modibo Keita dari Mali, pemimpin Ethiopia ini selanjutnya membantu menegosiasikan Perjanjian Bamako, yang mengakhiri konflik perbatasan antara Maroko dan Aljazair. Pada tahun 1964, Haile Selassie akan memulai konsep Negara Afrika Serikat yang menjadi kontroversial saat itu.Dilansir dari New World Encylopedia, Kegagalan pemerintah untuk menanggapi bencana kelaparan Wollo tahun 1973, meningkatnya ketidakpuasan kelompok kepentingan perkotaan, dan tingginya harga bahan bakar akibat krisis minyak tahun 1973 menyebabkan pemberontakan pada bulan Februari 1974 oleh tentara dan penduduk sipil. Pada bulan Juni, sekelompok perwira militer membentuk Komite Koordinasi Angkatan Bersenjata, Kepolisian, dan Tentara Teritorial yang juga dikenal sebagai Derg untuk menegakkan hukum dan ketertiban karena lemahnya Pemerintah setelah pemberontakan yang meluas.
Pada bulan Juli, Kaisar Haile Selassie memberikan konsesi penting kepada Derg untuk menangkap pejabat militer dan pemerintah di setiap tingkatan. Segera kedua mantan Perdana Menteri Tsehafi Taezaz Aklilu Habte-Wold dan Endelkachew Makonnen, bersama dengan sebagian besar kabinet mereka, sebagian besar gubernur daerah, banyak perwira militer senior dan pejabat istana Kekaisaran dipenjara. Pada bulan Agustus, setelah sebuah usulan konstitusi yang menciptakan monarki konstitusional diajukan kepada Kaisar, Derg memulai program pembubaran pemerintahan kekaisaran untuk mencegah perkembangan lebih lanjut ke arah itu. Derg menggulingkan dan memenjarakan Kaisar pada tanggal 12 September 1974 dan memilih Letnan Jenderal Aman Andom, seorang pemimpin militer yang populer untuk menjadi penjabat kepala negara. Ini dilakukan sambil menunggu kembalinya Putra Mahkota Asfaw Wossen dari perawatan medis di Eropa ketika ia akan naik takhta sebagai raja konstitusional. Namun, Jenderal Aman Andom bertengkar dengan elemen radikalnya di internal mereka mengenai masalah serangan militer baru di Eritrea dan usulan mereka untuk mengeksekusi pejabat tinggi pemerintahan Selassie sebelumnya. Setelah menyingkirkan unit-unit yang setia kepadanya, Derg menyingkirkan Jenderal Aman dari kekuasaan dan mengeksekusinya pada tanggal 23 November 1974, bersama dengan beberapa pendukungnya dan 60 pejabat pemerintahan Kekaisaran sebelumnya.
(Suasana Perang Sipil di Ethiopia 1978)
Brigadir Jenderal Tafari Benti menjadi ketua baru Derg dan kepala negara. Monarki secara resmi dihapuskan pada bulan Maret 1975 dan menjadi berakhirnya Kerajaan Ethiopia.Setelah pembubaran itu, Pemerintahan Marxisme-Leninisme diproklamasikan dan Komunis sebagai ideologi baru negara Ethopia. Kaisar Haile Selassie meninggal dalam keadaan misterius pada tanggal 27 Agustus 1975 saat dokter pribadinya sedang tidak ada di tempat.Konon katanya,Secara umum dipercaya bahwa Mengistu Haile Mariam yang mana seorang Kepala Negara Republik Rakyat Ethiopia membunuhnya, baik dengan memerintahkannya atau dengan tangannya sendiri meskipun yang pertama lebih mungkin.
Tapi, informasi ini masih simpang siur siapakah sebenarnya yang membunuh.Semenjak bubarnya Kerajaan Ethiopia,negara mereka mengalami perang sipil yang lebih parah dan melanjutkan perang ke beberapa pemberontak yang ada di Ethiopia sekaligus mereka berperang melawan Somalia yang kebetulan satu Ideologi tapi berbeda Faksi dimana Ethiopia lebih mendukung Uni Soviet dan Somalia lebih mendukung ke Tiongkok.Singkat cerita,Ethiopia mengalami revolusi besar yang dikenal Kejatuhan Rezim Derg yang pada akhirnya Pemerintahan Komunis di Ethiopia dibubarkan oleh Parlemen dan Faksi Pro-Demokrasi.Di sisi lain, Revolusi ini membuat Eritrea memisahkan diri secara resmi dari Ethiopia melalui referendum Eritrea 1993 setelah Revolusi yang terjadi di tahun 1989. Dilansir dari South African History, tercatat Rezim Derg yang dipimpin oleh Pemerintahan Komunis Mengistu adalah Genosida terbesar dalam sejarah Ethiopia.
(Bendera Kerajaan Ethiopia)
(Lagu Kebangsaan Kerajaan Ethiopia(Ityoṗya hoy des ybelish/ ኢትዮጵያ ሆይ ደስ ይበልሽ)
Penulis: Edukator/Senore Arthomy Amadeus
Editor: Edukator/Senore Arthomy Amadeus