Home / Berita / Sejarah

Jumat, 18 Oktober 2024 - 22:25 WIB

{That Country No Longer Exist} Kerajaan Laos, Salah Satu Negara Peserta KAA 1955 Yang Sekarang Menjadi Negara Republik

Savang_Vatthana_1959

Savang_Vatthana_1959

SMKAA- Pada tahun 1955, banyak negara-negara di Asia Afrika yang datang ke Bandung untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika yang bertujuan untuk menggerakkan semangat perjuangan dan perdamaian di Asia maupun Afrika. Tapi, sekarang mau membahas tentang negara-negara KAA yang sudah bubar dan salah satunya Kerajaan Laos yang sekarang menjadi Republik Demokratik Rakyat Laos. Untuk selengkapnya bisa dibaca dibawah ini.

Latar Belakang

Dilansir dari Britannica, Kerajaan Laos sudah mengalami berbagai fase sampai pada akhirnya dijajah oleh Perancis pada tahun 1899 yang menjadi bagian dari Uni Perancis dibawah Federasi Indochina.Pada saat itu, Setelah Kamboja ditaklukkan pada tahun 1863, penjelajah Prancis yang dipimpin oleh Ernest Doudart de Lagrée melakukan beberapa ekspedisi di sepanjang Sungai Mekong untuk menemukan kemungkinan hubungan dagang bagi wilayah Kamboja Prancis dan Cochinchina di selatan. Pada tahun 1885, konsulat Prancis didirikan di Kerajaan Luang Phrabang, yang merupakan kerajaan bawahan Siam. Siam, yang dipimpin oleh raja Chulalongkorn, segera khawatir bahwa Prancis berencana untuk mencaplok Luang Prabang dan menandatangani perjanjian dengan Prancis pada tanggal 7 Mei 1886 yang mengakui kedaulatan Siam atas kerajaan-kerajaan Laos.

Pada akhir tahun 1886, Auguste Pavie diangkat menjadi wakil konsul untuk Luang Prabang dan bertanggung jawab atas ekspedisi yang terjadi di wilayah Laos, dengan kemungkinan mengubah Laos menjadi wilayah Prancis. Pada tahun 1888, para penjahat dari Tiongkok yang dikenal sebagai Tentara Bendera Hitam menyerang Siam dan Luang Prabang, dengan menjarah ibu kotanya. Pasukan Pavie dan Prancis kemudian campur tangan dan mengevakuasi keluarga kerajaan Laos ke tempat yang aman. Pasukan Prancis tambahan dari Hanoi kemudian tiba untuk mengusir Tentara Bendera Hitam dari Laos. Sesudah kembali ke kota tersebut, Raja Oun Kham meminta protektorat Prancis atas kerajaannya. Pavie kemudian mengirimkan permintaan Oun Kham kepada pemerintah Prancis di Paris. RUU yang menetapkan Luang Prabang sebagai protektorat Prancis ditandatangani pada tanggal 27 Maret 1889 oleh kedua belah pihak meskipun ada protes dari Siam.

(Tentara Perancis di Laos)

Setelah ultimatum diberikan oleh Pavie pada bulan Agustus 1892, krisis diplomatic mulai terjadi pada tahun 1893, yang berpuncak pada insiden Paknam ketika Prancis, bertentangan dengan janji yang telah dibuatnya kepada Inggris, memasuki Bangkok dengan kapal perang.Kerajaan itu dipaksa untuk mengakui kendali Prancis atas sisi timur Sungai Mekong. Pavie terus mendukung ekspedisi Prancis di wilayah Laos dan memberi wilayah itu namanya Laos. Setelah Siam menerima ultimatumnya dan untuk menyerahkan tanah di sebelah timur Mekong termasuk pulau-pulaunya, Protektorat Kerajaan Laos secara resmi didirikan dan ibu katanya dipindahkan dari Luang Prabang ke Vientiane. Namun, Luang Prabang tetap menjadi tempat kedudukan keluarga kerajaan, yang kekuasaannya dikurangi menjadi boneka sementara kekuasaan sebenarnya dialihkan ke pejabat Prancis termasuk wakil konsulat dan Residen Jenderal.Pada bulan Januari 1896, Prancis dan Inggris menandatangani perjanjian yang mengakui perbatasan antara Laos Prancis dan Burma Inggris. Meskipun Laos secara langsung adalah Protektoratnya Perancis, tapi mereka secara administrative keseluruhan dibawah Federasi Indochina yang dimiliki oleh Perancis.

Singkat cerita, terjadi sebuah pemberontakan tahun 1901-1936 yang dikenal  Holy Man’s Rebellion dimana disebabkan karena adanya bentrokan antara tentara Perancis dengan Pemberontak yang pro terhadap Phu Min Bun yang ingin mengembalikan pemimpin mereka Ong Keo.Sayangnya, peperangan ini dimenangkan oleh Perancis dan dibantu oleh Siam.Di sisi lain masih tahun yang sama, Indochina sedang mengalami Perang Dunia I dan untungnya belum ada negara-negara Blok Sentral yang menginjakkan kaki di Indochina.Singkat cerita,Pada tahun 1940 dimana Perancis diserang dan ditaklukkan oleh Nazi Jerman yang membuat Pemerintahan Perancis terpaksa mengungsi keluar negeri dan Nazi Jerman akhirnya membentuk Pemerintahan Boneka Perancis yang dikenal “Vichy France”. Secara tidak langsung, adanya Pemerintahan boneka ini yang membuat seluruh jajahan Perancis diambilh alih oleh Pemerintahan ini termasuk Indochina.Tapi meskipun Perancis dibawah Blok Poros dan Indochinanya, mereka tetap diserang oleh negara Blok Poros seperti Thailand dan Jepang yang dikenal sebagai Franco-Thai war yang dimenangkan oleh Thailand dan Jepang.

baca juga  Jejak Kekayaan Budaya Indonesia: Dari Daratan hingga Lautan, Dari Bhineka Tunggal Ika hingga Banda Neira

Dilansir dari Britannica, Pada tahun 1938 dengan munculnya perdana menteri ultranasionalis Phibunsongkhram di Thailand. Phibunsongkhram mengganti nama Siam menjadi Thailand, perubahan nama yang merupakan bagian dari gerakan politik yang lebih besar untuk menyatukan semua orang Thai di bawah pusat Pemerintahan Thailand. Prancis melihat perkembangan ini cukup skeptis dan takut, tetapi pemerintah Vichy dialihkan oleh peristiwa di Eropa dan Perang Dunia II. Meskipun perjanjian non-agresi ditandatangani pada bulan Juni 1940, Thailand mengambil keuntungan dari posisi Prancis dan memulai Perang Prancis-Thailand. Perang berakhir tidak menguntungkan bagi kepentingan Laos dengan Perjanjian Tokyo, dan hilangnya wilayah trans-Mekong Xainyaburi dan bagian dari Champasak. Hasilnya adalah ketidakpercayaan Laos terhadap Prancis dan gerakan budaya nasional pertama yang terbuka di Laos, yang berada dalam posisi aneh karena memiliki dukungan Prancis yang terbatas.

Masih dilansir dari Britannica,Pada tahun 1945 dimana Perang Dunia Kedua berakhir dan menjadi titik dimana Raja Laos Sisavangvong mendeklarasikan kemerdekaannya yang menjadi banyaknya muncul gerakan kemerdekaan seperti Lao Seri dan Lao Pen Lao yang kemudian hari disatukan menjadi gerakan Lao Issara atau Lao Merdeka yang dipimpin Pangeran Phetsarath dan menentang pengembalian Laos ke Perancis. Hal ini bisa terjadi dikarenakan sesuai perjanjian damai Perang Dunia Kedua kalau setelah Blok Poros kalah, maka wilayah-wilayah yang diambil oleh Blok Poros itu akan dikembalikan ke negara penjajah.Di sisi lain, Dengan penyerahan diri Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 yang membuat makin kuatnya faksi-faksi pro-Prancis dan Pangeran Phetsarath pada akhirnya diberhentikan oleh Raja Sisavangvong. Pangeran Phetsarath yang tidak gentar melancarkan kudeta pada bulan September dan menempatkan keluarga kerajaan di Luang Prabang dalam tahanan rumah.

(Proses Kemerdekaan Laos tahun 1945)

Pada tanggal 12 Oktober 1945, pemerintahan Lao Issara dideklarasikan di bawah pemerintahan Pangeran Phetsarath. Dalam enam bulan berikutnya, Perancis menyerang mereka dan mampu menegaskan kembali kendali atas Indochina pada bulan April 1946. Pemerintah Lao Issara melarikan diri ke Thailand dan  mereka mempertahankan pendiriannya terhadap Prancis hingga tahun 1949, ketika Lao Issara terpecah karena dipertanyakan tentang hubungan dengan Vietminh dan Pathet Lao.Pada bulan Agustus 1946 Perancis memciptakan sistem monarki konstitusional di Laos yang dipimpin oleh Raja Sisavangvong, dan Thailand setuju untuk mengembalikan wilayah yang direbut selama Perang Perancis-Thailand dengan imbalan perwakilan di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Konvensi Umum Prancis-Laos tahun 1949 memberikan sebagian besar anggota Lao Issara amnesti dan mencari perdamaian dengan mendirikan Kerajaan Laos sebagai monarki konstitusional dalam Uni Prancis. Pada tahun 1950, kekuasaan tambahan diberikan kepada Pemerintah Kerajaan Laos termasuk pelatihan dan bantuan untuk tentara nasional oleh Perancis. Pada tanggal 22 Oktober 1953, Perjanjian Persahabatan Perancis-Laos mengalihkan kekuasaan Prancis yang tersisa kepada Pemerintah Kerajaan Laos yang independen. Pada tahun 1954, kekalahan di Dien Bien Phu mengakhiri delapan tahun pertempuran dengan Vietminh, selama Perang Indochina Pertama, dan Prancis membatalkan semua klaim atas koloni-koloni Indochina.

baca juga  SI KUNING

Berdirinya Kerajaan Laos dan Bubarnya Kerajaan

Dilansir dari The History of Laos,Kerajaan Laos secara resmi diproklamasikan ketika Konstitusi baru diumumkan pada tahun 1947 sebagai bagian dari Uni Perancis kolonial, dan memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 1953.Meskipun negaranya merdeka penuh, tapi tidak lepas dari pengaruh perang dingin dimana Laos mengalami Perang Sipil antara Kubu Komunis yang dipimpin Pathet Lao dan Kerajaan Laos yang berpihak ke Amerika Serikat.Kerajaan Laos juga sempat diundang dan menjadi partisipan di Konferensi Asia Afrika 1955 dimana selama di periode itu belum terlalu tegang seperti yang akan terjadi di tahun 1958. Setelah Konferensi Asia Afrika, Kerajaan Laos telah diadakannya Pemilihan umum dan dimenangkan oleh Partai Progresif Nasional.Setelah dua tahun tepatnya 1957, pemerintahan koalisi pertama,yang dipimpin oleh Pangeran Souvanna Phouma dibentuk.Sayangnya Pemerintahan koalisi runtuh pada tahun 1958 dan Pada tahun 1960, Kapten Kong Le melancarkan kudeta ketika kabinet sedang berada di ibu kota kerajaan Luang Prabang dan menuntut reformasi pemerintahan yang netral. Pemerintahan koalisi kedua, yang sekali lagi dipimpin oleh Souvanna Phouma, tidak berhasil memegang kekuasaan. Pasukan sayap kanan di bawah Jenderal Phoumi Nosavan menggulingkan pemerintahan yang netral dari kekuasaan di tahun yang sama.Sehingga hal ini yang menjadi munculnya perang sipil.

(Raja Laos 1959-1957/Sisavang Vatthana)

Di sisi lain, Laos juga lagi ada isu ancaman dimana pasukan Vietminth suka melewati Laos untuk menyerang Vietnam Selatan atau dikenal Ho Chi Minh Trails.Singkat Cerita, pada tahun 1961 telah dilaksanakannya Konferensi Jenewa yang kedua dimana membahaskan Isu yang terjadi di Indochina seperti Vietnam,Laos,dan Kamboja. Bagian Laos itu disepakati tentang menjamin kemerdekaan dan kenetralan Laos.Tapi sayangnya.perjanjian itu bukan berarti ada efeknya malah perang kembali terjadi.

Jadi, boleh disimpulkan kalau perjanjian ini gagal dalam menangani kasus perang.Selama hampir satu dekade, Laos timur menjadi sasaran beberapa pengeboman terberat dalam sejarah peperangan dimana AS berusaha menghancurkan Jalur Ho Chi Minh yang melewati Laos dan mengalahkan pasukan Komunis.Tapi, hal ini tetap Vietnam Utara tidak tinggal diam dan terus berusaha dengan dibantunya oleh pasukan Pathet Lao.Kerajaan Laos sendiri menghadapi berbagai pertempuran dengan kubu Komunis sampai pada tahun 1973, bantuan dari Amerika Serikat dihentikan dan menjadi penarikan tentara Amerika di seluruh Indochina termasuk Laos yang membuat pada 23 Agustus 1975 menjadi berakhirnya kekuasaan Kerajaan Laos di Negara Laos dan menjadi terbentuknya Pemerintahan Komunis di Laos.

(Bendera Kerajaan Laos)

(Lagu Kebangsaan Kerajaan Laos(Pheng Xat Lao)

Penulis: Edukator/Senore Arthomy Amadeus

Editor: JT/Cellinda Utami Koesuwandati dan Friska Damayanti

Share :

Baca Juga

Berita

Suasana Interview Calon Koordinator Eksekutif dan Pengurus Administrator SMKAA 2022/2023

Berita

Gelar Mukadimah, Direktorat Jenderal Kementerian Luar Negeri RI Menyapa Anggota Baru SMKAA 2024

Sejarah

Konferensi Buruh Asia Afrika: Memperkuat Solidaritas dan Kerjasama

Sejarah

Museum Preanger Penghormatan Untuk CP.Wolff Schoemacker

Berita

{THAT COUNTRY NO LONGER EXIST} Negara Vietnam Selatan,Salah Satu Negara Konferensi Asia Afrika Yang Sudah Bubar Negaranya Saat Ini

Berita

Journativist Kembali Pilih Pikiran Rakyat Sebagai Tempat Visit Media 2024

Berita

Gelar Seminar Nasional di Gedung Merdeka, MKAA Tegaskan Dukung Pelestarian  Terhadap Aset Diplomasi

Berita

Masih Bingung Dengan Open Recruitment SMKAA 2024, Yuk Simak Jadwal Sampai Tahapannya