Globlit-Pernahkah kamu membaca suatu kisah yang mengguncang jiwa? Perasaan itulah yang aku rasakan ketika membaca buku ini.
Laut Bercerita adalah novel yang menceritakan tentang perjuangan, cinta, kehilangan, dan penyiksaan para aktivis ’98. Novel ini ditulis menggunakan dua sudut penceritaan. Pertama, sudut penceritaan Biru Laut, seorang mahasiswa Sastra Inggris yang menjadi aktivis dan berusaha membela hak-hak rakyat yang dirampas. Kedua, sudut penceritaan Asmara Jati, adik perempuan dan satu-satunya yang dimiliki Biru Laut.
Bagian awal novel, kamu akan menyelami kisah Laut dan teman-teman aktivisnya yang menuntut hak rakyat dan kaum kecil yang dirampas. Namun, kegiatan mereka disalahartikan, dianggap sebagai upaya untuk menggulingkan presiden dan mengacaukan negara. Sehingga mereka harus mengalami kejar-kejaran dengan intel. Bagian tengah adalah bagian paling pedih, kamu menyaksikan bagaimana aktivis-aktivis saat itu ditangkap dan disiksa. Tidak sedikit dari mereka dihilangkan. Bagian akhir adalah bagian paling sedih, karena bagian ini diceritakan dari sudut pandang keluarga yang ditinggalkan. Yang masih berharap kembalinya orang yang tersayang.
Novel ini sangat kaya diksi, dari yang sederhana hingga rumit. Novel ini juga dilengkapi kisah romansa antara Laut dan Anjani.
Salah satu yang aku suka, adalah kalimat dari Laut yang menginginkan Anjani, dengan kata-kata,
“Dialah perempuan yang kuinginkan untuk bersama-sama membangun serangkaian huruf yang membentuk kata; kata menjadi kalimat dan kalimat menjadi cerita kehidupan.”
Penulis: Global Literasi/Leila S. Chudori
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia