Foto salah satu kegiatan BHSG 2022. Foto: Zaki Fauzi
JT– Pada hari Sabtu, 4 Juni 2022, BHSG (Bandung Historical Study Games) kembali dilaksanakan dengan mengusung tema yang sama seperti tema Presidensi G20 dan peringatan 67 Konferensi Asia Afrika yaitu Recover Together, Recover Stronger. Dan masih sama dengan tahun sebelumnya, BHSG tahun ini juga dilaksanakan secara Virtual memanfaatkan teknologi. BHSG tahun ini mempunyai tagline Think Globally, Act Locally dan dengan konsep Historical Journey dengan pemanfaatan video animasi. Tema serta konsep yang diusung ini diharapkan dapat membawa pesan universal semangat Bandung yang didasari dengan sikap budi luhur Indonesia dalam ikut serta bangkit dan pulih bersama pasca pandemi.
Menurut catatan Kepala Museum Konperensi Asia Afrika, Dahlia Kusuma Dewi menyampaikan bahwa BHSG tahun ini menjaring lebih kurang 457 peserta yang terbagi dalam 149 kelompok yang terdiri dari kategori pelajar, mahasiswa, akademisi, dan juga umum dengan rentan usia 16-55 tahun dari berbagai wilayah di Indonesia.
Sejak 2015 hingga sekarang BHSG adalah kegiatan rutin yang dirancang dan diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika dan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika khususnya Klab Edukator sebagai koordinatornya. Acara BHSG ini bertujuan untuk menjadi metode pembelajaran sejarah yang asyik dan menyenangkan, di dalam BHSG peserta dapat belajar sejarah sambil bermain sehingga metode ini mampu menepis kata “membosankan” dalam belajar sejarah dan menjadikan semangat nilai-nilai yang ada pada dasasila Bandung kembali tumbuh.
Pada sambutan BHSG tahun ini, Dahlia Kusuma Dewi mengatakan bahwa BHSG ke depannya akan selalu menjadi salah satu program unggulan, itu karena BHSG menjadi sarana belajar sejarah yang menarik dan menyenangkan bagi publik. Dan dari tahun ketahun BHSG selalu sukses menjaring serta merangkul peserta dari berbagai kalangan dan berbagai daerah di Indonesia. Dahlia berharap BHSG ini bisa menambah wawasan dan kecintaan kita dalam mempelajari sejarah bangsa dan menjadikan pembelajaran sejarah ini sebagai sumber inspirasi yang bermanfaat bagi pembangunan generasi baik saat ini maupun yang akan datang.
Permainan di dalam BHSG tahun ini terdiri dari 3 sesi, dengan konsep Historical Journey peserta diajak untuk kembali ke ruang masa sejarah dengan menonton video peristiwa-peristiwa sejarah di Indonesia dari saat sebelum proklamasi hingga pada peristiwa peran Indonesia dalam perdamaian dunia. Dari video-video yang ditampilkan, peserta menjadi bertambah wawasannya yaitu mengetahui sejarah Indonesia secara runtut, dan memainkan hafalan sejarahnya di dalam soal-soal yang diberikan.
Aqash, selaku ketua pelaksana BHSG 2022 berharap seluruh materi yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan tak hanya itu, ia meminta agar seluruh peserta berkoordinasi dengan sebaik mungkin. Dari tahun ke tahun peserta BHSG selalu terlihat antusias, dan peserta BHSG tahun inipun tidak kalah antusiasnya, ini karena terlihat pada setiap sesinya seluruh peserta fokus dan sangat berhati-hati dalam mengerjakan soal yang diberikan. Dan tak hanya itu antusias mereka meledak saat berada di sesi sapa menyapa. Mereka saling menunjukan keseruan dan kekompakan kelompoknya.
“Seru banget padahal Virtual, gimana kalau offline ke Bandung ya, pasti lebih seru lagi!” kata Khalida, salah satu peserta dari tim Maldova.
Beberapa penampilan dari Sahabat Museum KAA pun menjadi pemanis acara BHSG, seperti penampilan grup musik Arumba juga penampilan dari klab Guriang. Peserta BHSG 2022 terlihat takjub dengan penampilan-penampilan dari Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.
BHSG tahun ini sukses menyalakan semangat peserta dan membangun ingatan tentang sejarah di Indonesia melalui tampilan video dan soal-soal yang diberikan. Dengan itu peserta BHSG dapat lebih menghargai perjuangan-perjuangan para tokoh yang terlibat dalam sejarah, dan tumbuh rasa ingin melanjutkan perjuangan bangsa agar tercipta negara yang maju, aman dan sejahtera. Tak hanya itu, BHSG tahun ini telah menjadikan peserta memiliki rasa percaya diri, membangun kerjasama tim, kekompakan, juga mengenal dan menambah relasi dari berbagai daerah walaupun hanya lewat layar ke layar.
Penulis: Natasya Septiani
Editor : Muhamad Iqbal Al Hilal