(Foto: MKAA)
JT- Museum Konperensi Asia Afrika (KAA) di Kota Bandung membuka pintu bagi pengunjung untuk menggali keajaiban di balik layar Konferensi Asia Afrika yang bersejarah.
Dalam tema “Di Balik Layar KAA”, pengunjung diajak untuk menelusuri rahasia dan detail menarik yang melibatkan persiapan, pertemuan, dan kesepakatan penting yang terjadi di balik tabir Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Dalam Jelajah Malam yang di adakan pada tahun ini, MKAA selaku penyelenggara menggelar kembali acara tahunan dengan jumlah peserta yang dibatasi sebanyak 500 orang, kegiatan ini berlangsung dengan sukses pada, Minggu (25/06/2023).
Museum Konperensi Asia Afrika, yang didirikan pada tahun 1980, berfungsi sebagai jendela ke masa lalu yang membawa pengunjung pada perjalanan mendalam menuju peristiwa bersejarah tersebut. Pada tahun ini, museum coba menawarkan tema “Di Balik Layar KAA”, menawarkan yang bertujuan untuk mengeksplorasi proses persiapan dan tahapan penting yang membangun fondasi bagi kesuksesan Konferensi Asia Afrika.
Galeri-galeri yang menarik memperlihatkan artefak, foto, dan dokumentasi langka yang mengungkapkan peran tokoh-tokoh kunci, seperti para diplomat, pemimpin negara, dan staf penyelenggara yang bekerja keras untuk mengorganisir Konferensi tersebut.
Pengunjung akan merasakan atmosfer dari persiapan logistik hingga tahap perundingan yang intens dengan pencahayaan yang minim, guna menjaga kekompakan masing-masing kelompok sekaligus mengimplementasikan salah satu nilai dari Dasa Sila Bandung.
Selain itu, pengunjung akan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang persiapan pidato dan pernyataan penting yang diungkapkan oleh para pemimpin negara.
Para peserta akan memahami tantangan diplomatik yang dihadapi, negosiasi yang rumit, serta peran diplomasi dan kerjasama dalam mencapai kesepakatan bersama untuk memperkuat hubungan antarbangsa.
Melalui pemutaran film dokumenter dan rekonstruksi ruangan konferensi, pengunjung akan merasakan suasana saat para pemimpin negara berkumpul untuk membangun jaringan kerjasama dan menggagas ide-ide penting.
Detail-detail kecil, seperti persiapan makanan dan acara sosial, juga dipamerkan untuk memberikan pemahaman holistik tentang serba-serbi di balik layar Konferensi Asia Afrika.
Jelajah Malam, di Museum Konperensi Asia Afrika memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat jauh lebih dalam dari sekadar peristiwa yang terekam dalam sejarah.
Mengungkap misteri dan detail menarik di balik layar Konferensi Asia Afrika, pengunjung dapat mengapresiasi upaya nyata yang dilakukan oleh para pemimpin dan staf penyelenggara dalam menciptakan momentum bersejarah ini.
Mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika di malam hari tentunya bisa jadi pengalaman unik untuk menyelami proses dan persiapan yang terjadi sebelum dan selama Konferensi Asia- Afrika 1955.
Dalam kesempatan ini, Dahlia Kusuma Dewi selaku Kepala Museum Konperensi Asia-Afrika juga menyampaikan bahwa Jelejah Malam merupakan salah satu acara khusus yang dihadirkan oleh MKAA, tahun ini tema yang dipilih adalah “ Di Balik Layar KAA.”
“Jadi Jelajah Malam, memang ini ya, edisi spesial di MKAA, buat masyarakat juga memang ini agak berbeda ya dari tur biasanya, kali ini pada tahun ini kita mengangkat cerita-cerita di balik layer KAA, yang mungkin masyarakat masih banyak yang belum tahu di luar persidangan dan lain sebagainya.
Peserta yang hadir dalam acara ini juga menyampaikan kesan dan pesan serta harapan dari acara ini kedepannya sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggara, salah satunya adalah Salman dan Reiza siswa dari SMAN 1 Bandung.
“Jelajah mala mini seru karena biasanya siang ini malam dan ada pengalaman baru dan enak untuk berfikir dimalam hari sama penyampaian edukatornya enak lebih masuk. Semoga dalam setahu bisa lebih dari 2 kali acaranya, seru buat edukasi dan edukatornya juga bagus biar lebih tahu mengenai persiapan kaa pada saat itu harapannya acaranya terus ada dibagian minus tolong ditingkatkan lagi”
Reporter: JT/ Maulana
Editor : JT/ Muhamad Iqbal Alhilal