JT- Fellowship merupakan salah satu dari program kerja tahunan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, khusus bagi semua anggota untuk menjalin keakraban dan menambah wawasan sejarah Konperensi Asia Afrika ataupun sejarah Bandung lainnya. Digelar di titik kumpul Ruang Audiovisual Museum Konperensi Asia Afrika serta kawasan Jalan Asia Afrika, Minggu (21/01/2024).
Fellowship tahun ini mengusung tema ‘Building Bridges’ yang memiliki makna ‘Membangun Jembatan Keakraban’ bagi setiap anggota SMKAA. Perwakilan Ketua Koordinator Eksekutif SMKAA, Sindi Puspita Dewi, dalam sambutannya berterima kasih kepada peserta yang telah hadir.
“Semoga Fellowship bisa menjadi sesuatu berkesan untuk teman-teman yang belum tahu sejarah KAA, kita akan mengunjungi ke tempat yang berhubungan dengan tempat-tempat bersejarah KAA, harapannya bisa akrab dan belajar sejarah,” ucapnya.
Fellowship dapat menciptakan kekompakan antar anggota kelompok yang telah dibentuk oleh panitia pelaksana. Karena inti kegiatannya yakni Post to Post yang masing-masing pos berada di tempat bersejarah. Seperti pos pertama di De Majestic, pos kedua di Gedung Bank Denis kini Kantor Bank BJB, pos ketiga di Hotel Preanger, pos keempat ada di Hotel Savoy Homann, dan pos terakhir di Gedung Warenhius De Vries yang sekarang telah menjadi Gedung Bank OCBC NISP.
Selain dijelaskan oleh panitia mengenai sejarah dari tiap bangunan-bangunan tersebut dan menganalisis terdapat kesamaan dari segi arsitekturnya. Selanjutnya kegiatan materi diselingi dengan permainan tim dari masing-masing pos. Mengharuskan antar kelompok bisa mendapatkan poin tertinggi dan keluar menjadi juara Fellowship 2024 yang nantinya diapresiasi dengan menerima banyak hadiah.
Adapun dari ketua kelompok 2, Senore, yang memberikan kesan untuk acara Fellowship 2024, bahwa sangat membanggakan sekali karena bisa mempelajari rasa solidaritas, saling melengkapi, dan bisa mengenal sedikit sejarah Konperensi Asia Afrika ataupun sejarah lainnya. Namun yang disayangkan, sebagai bahan evaluasi, kurang kelengkapan dalam materi sejarahnya, terlalu singkat gamenya, penempatannya juga kurang tepat yang dipinggir jalan sehingga membuat kurang fokus.
“Acara ini berguna untuk belajar menjaga solidaritas, memahami dan melengkapi antar anggota serta acara ini juga mengenalkan sejarah disekitar konferensi asia-afrika tapi ada sedikit kekurangan dalam pelaksanaannya,” tuturnya.
Reporter : JT/ Reva Juliawati & Alika Mariam Salsabila
Editor : JT/ Muhamad Iqbal Al Hilal