JT- Museum Konperensi Asia Afrika dan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan diskusi kelompok terpumpun (forum discussion) yang mengangkat tema Menuju 70 Tahun KAA: Retrospeksi dan Langkah Lanjut Upaya Pelestarian Semangat Bandung pada Rabu, 24 April 2024 di Hotel Savoy Homann. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan ke-69 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Diskusi kelompok terhimpun dihadiri oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Deputi Arsip Nasional Republik Indonesia, Pakar Pendidikan dan Sejarah, Tokoh Budaya serta para mahasiswa penerima beasiswa dari negara Asia-Afrika.
Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Ani Nigeriawati dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa diskusi ini diharap dapat menguatkan kerja sama dan perdamaian dunia dan mengingatkan untuk menggaungkan Bandung Spirit adalah tanggung jawab kita semua.
Diskusi dimulai oleh Dosen Ilmu Sejarah UGM sekaligus moderator Wildan Sena Utama yang memaparkan hasil penelitian sejarahnya dan menyebutkan bahwa Kota Bandung mendorong dekolonisasi dunia, penjelasan kearsipan kegiatan KAA disimpan dengan baik oleh Deputi Arsip Nasional Republik Indonesia, dilanjutkan pemaparan dampak setelah terjadinya konferensi dilaksanakan oleh para tokoh yang hadir dari sisi budaya dan geopolitik, dan ditutup dengan sesi tanya jawab seputar kontribusi mahasiswa asing, peranan Kota Bandung, serta keterlibatan masyarakat umum untuk menyukseskan peringatan ke-70 tahun KAA.
Pada kesempatan terakhir, Irwan sebagai salah satu founder dari Bandung Heritage mengharapkan Bandung kembali menjadi pusat kegiatan Konferensi Asia-Afrika, mengingat Bandung adalah ibukota Asia-Afrika dengan meningkatkan sarana dan prasarana selagi masih ada waktu menuju peringatan ke-70 tahun KAA.
Reporter: JT/Alika Mariam Salsabila & Tasya Nabila Ramadhanty
Editor : JT/ Muhamad Iqbal Alhilal
