Home / Berita / Journativist / MKAA

Selasa, 19 April 2022 - 16:00 WIB

Perdana Pasca Pandemi, Peringatan 67 Tahun KAA Mengusung Tema Recover Together, Recover Stronger

Peringatan 67 tahun Konferensi Asia Afrika. Foto: Dok. SMKAA

pin up

18 April 2022 lalu menjadi hari peringatan 67 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA). Museum Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung menandai hari bersejarah itu dengan pengibaran 109 bendera negara-negara anggota KAA.

Sekitar 300 anggota Pramuka Kwartir cabang Kota Bandung melakukan pengibaran di tiang bendera yang mengelilingi Gedung Merdeka. Tidak hanya itu, puluhan anggota marching band juga mengiringi kegiatan yang dilakukan di Jalan Gedung Merdeka tersebut.

Acara peringatan tahun ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Pandam III Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo, Wakapolda Jabar Brigjen Bariza Sulfi, dan perwakilan duta besar Teguh Wardoyo.

Kepala Museum KAA, Dahlia Kusuma Dewi menerangkan bahwa pengibaran bendera kali ini menjadi yang perdana pasca pandemi COVID-19. Tahun lalu, pengibaran bendera dilakukan oleh staf museum.

Pihak Museum KAA juga menyediakan siaran pengibaran secara daring melalui Zoom dan kanal Youtube @asiafricamuseum untuk mengantisipasi kerumunan di lokasi.

baca juga  Mengenal Bandung Bersama BHSG 2019

Peringatan KAA tahun ini mengusung tema Pulih Bersama dan Bangkit Perkasa (Recover Together, Recover Stronger).

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengemukakan bahwa peringatan 67 tahun KAA merupakan momentum untuk membangkitkan semangat perdamaian dunia, termasuk untuk rakyat Palestina yang sampai saat ini masih mengalami konflik dan perang.

Serupa dengan hal tersebut, Diplomat Ahli Utama Kementrian Luar Negeri Teguh Wardoyo menuturkan bahwa momentum peringatan 67 tahun KAA menitikberatkan pada pentingnya menjaga perdamaian. Tidak hanya bagi masyarakat Bandung, tetapi juga bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

Acara peringatan kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi sejarah dan nilai-nilai KAA sebagai refleksi terhadap perjalanan gerakan dan semangat KAA.

Acara tersebut digelar di Ruang Utama Gedung Merdeka dengan durasi yang cukup singkat dan membatasi jumlah peserta yang hadir secara fisik.

baca juga  Tadarus Buku “The Bandung Connection” Bersama Anggota Baru SMKAA

Bendera-bendera kemudian akan diturunkan kembali oleh anggota pramuka pada Minggu (24/4) petang.

Museum KAA sudah menjadwalkan serangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga Juni 2022. Pada bulan April, selain pengibaran bendera akan dilakukan juga acara Jamuan Teh Petang bersama saksi sejarah KAA 1955” dan peluncuran perangko “Peringatan 67 Tahun KAA”.

Selanjutnya, Museum KAA akan mengadakan Asian-African Friendship Day: International Students Gathering dan kegiatan donor darah pada bulan Mei 2022.

Pengibaran Bendera Negara-Negara Asia Afrika. Foto: Dok. SMKAA

Pada bulan Juni nanti peluncuran komik dan maskot Museum KAA akan dilakukan. Selain itu, konser Sahabat Museum KAA dan ajang tahunan lomba edukasi sejarah Bandung Historical Study Games juga akan diselenggarakan.

Dahlia juga menambahkan bahwa Museum KAA telah menyiapkan kepanitiaan untuk menyelenggarakan Asia Afrika Festival. Namun, kegiatan tersebut masih situasional dengan memerhatikan kondisi pandemi COVID-19.

Penulis: Esa Difny Nanda

Editor: Nabila Eva Hilfani

Share :

Baca Juga

Berita

Upacara Penurunan Bendera KAA dan Bendera PBB

Berita

Museum Konperensi Asia-Afrika Lakukan Upacara Sambut 77 tahun Kemerdekaan Indonesia di Situs Penjara Banceuy

Berita

Peringatan 68 Tahun KAA, Sejumlah Pelaku Sejarah Tahun 1955 Hadir Dalam Jamuan Teh Petang

Berita

International Students Gathering : Public Diplomacy and The Youth

Berita

Pasca 2 Tahun Pandemi, Museum Konperensi Asia-Afrika: Kembali Gelar “Jelajah Malam di Museum Dengan Tema Sutan Sjahrir Arsitek Diplomasi Perjuangan “

Berita

‘Museum untuk Semua’, MKAA Terbitkan The Bandung Connection dalam Bentuk Braille

Berita

Jamuan Teh Petang Bersama Saksi Sejarah KAA 1955: Muhammad Yamin

Berita

Bakti Sosial Donor Darah bersama Museum Konperensi Asia Afrika