Home / Sejarah

Minggu, 27 Februari 2022 - 12:11 WIB

Museum Preanger Penghormatan Untuk CP.Wolff Schoemacker

Gambar 1 Hotel Grand Preanger, Tempo dulu/ Foto: Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures

pin up

Sebuah museum yang terbilang unik berbeda dengan museum kebanyakan, museum ini terletak di dalam sebuah hotel, yang juga bersejarah yang juga memiliki nama yang sama dengan museum yaitu Preanger. Museum ini didedikasikan untuk Wolff Schoemacker seorang arsitek berkebangsaan Belanda, yang juga sekaligus mantan rektor Technische Hoogeschool te Bandoeng  (ITB).

Schoemacker memang bisa dikatakan sebagai arsitek bangunan- bangunan monumental di Kota yang pernah dipimpin oleh Bupati Wiranata Kusumah ini. Schoemacker lahir di Banyubiru, Semarang, 1882 yang saat itu masuk wilayah Hindia Belanda, Museum Wolff Schoemacker ( Preanger )yang terletak di dalam sebuah  hotel yang kini bernama Grand Hotel Preanger.

Dibangun pada tahun 1884 didalamnya terdapat sebuah museum berbagai foto yang menjelaskan bangunan apa saja yang dibangun Schoemacker, kunjungan-kunjungan tokoh dan selebriti Dunia di Hotel Preanger. diantaranya Pilot Wanita pertama berkebangsaan Amerika Serikat Amelia Earhart,yang sempat singgah di Bandung dan Hotel Preanger pada tahun 1937.

Aktor dan pembuat film era film bisu Charlie Chaplin, tahun  1923 juga pernah bermalam di sini. Hotel Preanger ini juga saksi bisu pada perhelatan Konferensi Asia Afrika yang digelar di Bandung dari tanggal 18-24 April 1955. Preanger merupakan salah satu hotel yang dipakai oleh para delegasi negara Asia- Afrika selain hotel Savoy Homann dan Bekas Hotel Swarha.

baca juga  ‘Museum untuk Semua’, MKAA Terbitkan The Bandung Connection dalam Bentuk Braille

Schomacker sendiri memang memiliki gaya khas dalam arsitektturnya yang ia implementasikan dalam karya-karyanya. Jika kita berkunjung ke Jalan Asia-Afrika atau ke perumahan elit peninggalan Belanda, didekat Gedung Sate, kita akan melihat ciri khasnya berupa balkon yang selalu ada mengarah langsung ke depan halaman.

Schomacker meninggalkan beberapa warisan bangunan bersejarah seperti Villa Isola yang kini dipakai sebagai Rektorat Universitas Pendidikan Indonesia, renovasi Gedung Societiet Concordia (Gedung Merdeka) yang sebelumnya diabngun olehrenovasi Hotel Preanger 1929  bersama Presiden RI pertama Soekarno, Villa Merah ITB, Masjid Cipaganti, Bioskop Majestic, Gereja Bethel, Gedung PLN dan lain – lain.

Schoemacker merupakan Dosen Soekarno dibidang Arsitektur seperti kita ketahui bersama Soekarno memang menyukai Arsitektur dan Seni, Schoemacker memang memiliki gaya arsitektur tersendiri dan filosofi tersendiri seperti Villa Isola. 

Schoemacker tercatat sebagai Rektor ITB ke-7 periode 16 Juni 1934 – 5 Agustus 1935. Pria yang memiliki nama asli Charles Prosper Wolff Schoemacker ini juga pernah merangkap sebagai Guru Besar di Universitas Delf, Belanda ketika menjadi Guru Besar di ITB hingga pensiun menjadi Guru besar ITB tahun 1940. 

baca juga  Bedah Buku: Tadarus The Bandung Connection

Schoemacker memiliki saudara yang juga bekerja sebagai Guru Besar di ITB dan Delf bernama Richard Leonard Arnold Schoemacker. Schoemacker meninggal dunia di Bandung pada 22, Mei 1949 dan dimakamkan di Pemakaman Pandu, Bandung sebuah pemakaman orang Belanda di Cicendo, Bandung.

Hingga kini, bangunan peninggalannya masih banyak digunakan dan berdiri tegak walaupun Schoemacker sudah menyatu dengan tanah. Baru -baru ini makam Schoemacker diperbaiki untuk memperingati 72 tahun meninggalnya C.F Schoemacker. Jika sahabat tertarik masuk ke Museum ini sahabat hanya cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 saja.

Pembayaran bisa dilakukan di meja resepsionis jika sahabat bingung Museum berada di sebelah mana anda bisa tanyakan ke satpam di pintu masuk hotel nanti akan diarahkan oleh petugas hotel untuk pembayaran biaya masuk selain itu, ada souvenir yang bisa dibeli oleh sahabat yang berkunjung ke Museum Wolff Schoemacker. 

Penulis: JT / Muhamad Iqbal Al Hilal

Editor  : Muhamad Iqbal Al Hilal

Share :

Baca Juga

Sejarah

Pernah Melihat Bangunan Dengan Tulisan Swarha di Alun-Alun Bandung Ini Fakta Sejarah Dibaliknya

Berita

Arti dan Makna Penting Dasasila Bandung Hasil Komunike Akhir KAA 1955

Journativist

Jejak Kekayaan Budaya Indonesia: Dari Daratan hingga Lautan, Dari Bhineka Tunggal Ika hingga Banda Neira

Berita

Kisah Dibalik Inteligen KMT Yang Hampir Mengagalkan Konperensi Asia Afrika 1955

Berita

Perangko Dalam Lintasan Sejarah, Saat Pelaksanaan dan Pasca Konferensi Asia Afrika 1955

Sejarah

Wisata Kuliner Nusantara Orang Eropa di Masa Kolonial

Sejarah

Udah Tahu Belum? Ini Sejarah Panjang dari Hotel Savoy Homann yang Sempat Jadi Tempat Menginapnya Delegasi KAA 1955

Sejarah

Konferensi Wanita Asia Afrika 1958